Hingga saat ini, udara di Jakarta masih masuk katagori tak sehat dan menduduki posisi ketujuh sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Ada beberapa faktor penyebab dari polusi udara ini, yaitu gerakan angin, emisi kendaraan, musim kemarau, hingga pembangkit listrik.
Akibat dari polusi udara ini, sejumlah orang mengalami masalah kesehatan seperti iritasi pada mata, hidung, kulit, tenggorokan, hingga gangguan pernapasan.
Tiga Fakta Menarik:
1. Kualitas dengan kategori serupa sebelumnya juga terjadi pada Selasa kemarin.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 153.
Sedangkan indeks kualitas udara (AQI) di Ibu Kota pada Rabu pagi ini berada di angka 151.
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2,5, dengan nilai konsentrasi 56 mikrogram per meter kubik.
2. Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) terdengar mengalami batuk saat berpidato dalam acara Penyampaian RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan, di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, (16/8/2023).
3. Data IQAir menyebut, polusi udara menyebabkan 8.100 kematian di Jakarta selama 2023 dan membawa kerugian sekitar US$2,1 miliar di Jakarta selama periode yang sama.
Nilai tersebut setara dengan Rp 32,09 triliun rupiah (US$1= Rp 15.280).
Baca Juga: Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Halaman 114: Kode Rahasia
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar