GridKids.id - Gajah termasuk salah satu mamalia darat yang memiliki kecerdasan lebih dan empati.
Hal ini dikarenakan gajah memilik lobus temporal (bagian otak yang berkaitan dengan memori) lebih besar dan padat daripada manusia.
Gajah diketahui membantu gajah lain yang terluka atau sakit, merasakan emosi yang mirip dengan manusia, dan berduka atas kematian mereka.
Ada dua jenis gajah di dunia, yakni gajah Afrika (loxodonta africana) dan gajah Asia (Elephas maximus).
Menurut WWF populasi gajah Asia telah menyusut sebanyak 50 persen sejak 1900-an.
Gajah hidup secara berkelompok dalam jumlah 50-60 ekor. Gajah memiliki area jelajah yang cukup luas dan bisa mencapai 20 kilometer per jam.
Salah satu peran gajah bagi keseimbangan ekosistem dan alam adalah sebagai penggembala. Gajah terutama dalam jumlah besar bisa berfungsi sebagai "penggembala alami", lo.
Ini dikarenakan gajah bisa membantu menjaga populasi tumbuhan dalam kawasan tertentu, Kids.
Menariknya, gajah enggak pernah berhenti makan. Mereka bisa menghabiskan hingga tiga perempat hari untuk makan.
Gajah memakan rumput, daun, semak, buah-buahan, dan akar bergantung dengan musim dan lingkungan tempat mereka hidup.
Dikenal sebagai hewan yang pintar, pernahkah kamu bertanya-tanya bagaiman cara gajah berkomunikasi?
Baca Juga: Menyerupai Gajah, Bagaimana Terbetuknya Elephant Rock? #AkuBacaAkuTahu
Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui bagaimana cara gajah berkomunikasi, ya.
Bagaimana Cara Gajah Berkomunikasi?
Gajah berkomunikasi menggunakan sejumlah cara termasuk teriakan seperti bunyi terompet, bahasa tubuh, sentuhan, hingga bau.
Bahkan mereka juga bisa berkomunikasi melalui sinyal seismik, yakni suara yang menyebabkan getaran di bumi dan mendeteksi getaran dengan tulang mereka.
1. Suara Trompetan
Salah satu cara paling mencolok dan dikenal untuk berkomunikasi adalah melalui suara trompetan.
Gajah sering mengeluarkan suara keras ini dengan menggunakan belalai mereka.Trompetan bisa memiliki berbagai arti tergantung pada konteksnya.
Gajah bisa menggunakan suara trompetan untuk mengungkapkan kebahagiaan atau gembira terutama saat dalam kawanan yang harmonis.
Selain itu juga menunjukkan ketakutan atau kecemasan saat menghadapi ancaman atau situasi yang enggak dikenal.
2. Suara Rendahan
Baca Juga: Bertubuh Besar dan Memiliki Gading, Apa Perbedaan Gajah dan Mammoth? #AkuBacaAkuTahu
Selain trompetan, gajah juga bisa mengeluarkan suara yang lebih tenang dan lembut.
Tahukah kamu? Suara ini sering disebut sebagai "suara rendahan" ya, Kids.
Gajah menggunakan suara rendahan untuk berkomunikasi dengan sesama gajah yang dekat atau untuk berbicara dengan anak-anak gajah.
Suara ini menciptakan ikatan sosial yang penting dalam kawanan.
3. Bahasa Tubuh
Gajah memiliki bahasa tubuh yang sangat ekspresif. Mereka menggunakan gerakan-gerakan fisik untuk mengkomunikasikan perasaan dan niat mereka.
Gajah sering mengibaskan belalai mereka sebagai tanda kegembiraan atau sambutan.
Sementara telinga gajah yang bergerak bisa mengindikasikan emosi seperti ketakutan atau agresi ya, Kids.
Selain itu, gerakan ekor bisa mengungkapkan perasaan atau niat tertentu, terutama saat mereka berinteraksi dengan gajah lain.
4. Sentuhan dan Kontak Fisik
Salah satu cara gajah berkomunikasi adalah dengan sentuhan. Sentuhan menjadi bagian penting dari komunikasi gajah, Kids.
Baca Juga: Benarkah Nenek Moyang Gajah Tak Bertubuh Sebesar yang Kita Tahu? #AkuBacaAkuTahu
Mereka sering menggunakan belalai mereka untuk menyentuh sesama gajah, terutama anak-anak gajah.
Sentuhan ini menciptakan ikatan sosial yang kuat dalam kelompok gajah dan mengekspresikan perasaan kasih sayang dan dukungan.
Nah, sekarang sudah tahu, ya, bagaimana cara gajah berkomunikasi serta penjelasannya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | mongabay.co.id,Sciencing.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar