Krisis ekonomi yang membuat Jerman terpuruk ini menjadi kesempatan bagi tokoh Adolf Hitler untuk memimpin Nazi naik ke posisi tertinggi di Jerman.
Kemampuannya berorasi berhasil memengaruhi rakyat untuk mewujudkan Jerman yang agung dan berjaya seperti dulu.
Banyak rakyat yang bersimpati dengan partai Nazi (Nationalsozialismus) terlepas banyak kekejaman yang lahir juga dari partai yang satu ini.
Adolf Hitler sangat vokal dalam menjanjikan kondisi dan kesejahteraan rakyat Jerman menjadi lebih baik di masa depan.
Propaganda Adolf Hitler menarik banyak dukungan dan membakar semangat nasionalisme untuk kembali bangkit dari keterpurukan.
Setelah resim Republik Weimar runtuh di 1933, Jerman memasuki Reich ketiga di bawah Nazi (1933-1945), Kids.
Adolf Hitler menjadi pemimpin tertinggi Jerman dan menjadi penguasa yang diktator dengan ideologi Nasional-Sosialisme.
Reich ketiga berarti Kerajaaan ketiga, mengacu pada dua kerajaan pendahulu yang sempat bertahta sebelumnya yaitu Kekaisaran Romawi Suci dan Kekaisaran Jerman.
Jerman perlahan bangkit pada era kepemimpinan Adolf Hitler dan Nazi-nya, bahkan menjadi salah satu kekuatan militer terbesar di dunia kala itu.
Kepemimpinan gemilang yang besar ini berjalan sejalan dengan praktik rasisme dan chauvinisme yang ekstrem.
Baca Juga: Konfederasi Jerman: Pecahnya Perang antara Prusia-Austria di 1866
Eksistensi Jerman era Nazi resmi berakhir ketika Jerman kalah dari pihak Uni Soviet dan pihak sekutu (Amerika Serikat) di PD II.
Kekalahan Jerman ini membuat Jerman terbagi menjadi dua, yaitu Republik Federasi Jerman di Barat dan Republik Demokratis Jerman di Timur.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Buku "Peradaban Jerman" karya Ulin Nikmah |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar