Namun, analisis terbaru di 2020 mengungkap kalau penyok atau bagian lekukan itu terbentuk karena dinosaurus ini mengalami patah punggung.
Ahli atau penelitinya percaya kalau patah punggung itu bisa disebabkan karena kejatuhan batu atau pohon dan dinosaurus ini enggak langsung mati saat itu juga.
Selama waktu yang cukup panjang, luka itu sembuh dengan sendirinya sebelum akhirnya dinosaurus ini mati.
Dinosaurus herbivora dipercaya punya sistem kekebalan tubuh yang kuat untuk bisa bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem saat itu.
Tak hanya mengalami patah tulang, dinosaurus juga diketahui bisa hidup dengan kanker dalam tubuhnya.
Dinosaurus yang mengalami ini adalah spesies bertanduk bernama Centrosaurus apertus yang hidup antara 76-77 juta tahun lalu di Kanada.
Centrosaurus didiagnosis mengalami osteosarcoma atau kanker tulang ganas yang diketahui bisa juga menyerang manusia.
Selain Centrosaurus, Dinosaurus bernama Bonapartesaurus yang ditemukan fosilnya di Argentina pada 1980-an juga memiliki pertumbuhan tulang berlebih mirip kembang kol di kakinya.
Ahli menyimpulkan bahwa kanker itu belum menyebar dan memengaruhi kehidupan atau aktivitas Bonapartesaurus ini setiap harinya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Komentar