Nenek Moyang Burung berasal dari Jerman
Setelah melalui perubahan dan evolusi Bumi dan berbagai kondisi alam yang ekstrem, dinosaurus dianggap sebagai hewan yang paling mungkin beradaptasi dan selamat lewat berbagai proses evolusi panjang.
Burung pada era awal ini dikenal dengan Archaeopteryx yang besarnya seukuran gagak.
Archaeopteryx ini diketahui tinggal di Jerman sekitar 150 juta tahun yang lalu, Kids.
Ciri-ciri primitif yang melekat pada spesies ini adalah gigi, tulang ekor yang panjang, tulang antara leher dan dadanya, hingga otot terbang.
Tentu ketika kita membayangkan ukuran archaeopteryx kita enggak bisa membayangkan ukuran burung modern yang kita lihat sekarang, ya.
Nenek moyang burung terus berubah dan bertransisi dari dinosaurus menjadi burung.
Tiap keturunan yang lahir akan berukuran lebih kecil daripada leluhurnya, lo.
Inilah yang membuat proses evolusinya akan jadi sangat drastis dari waktu ke waktu, Kids.
Para peneliti bahkan menemukan bahwa dulunya ketika masih dinosaurus, nenek moyang burung punya bobot seberat 200 kg.
Perbandingannya cukup spesifik bila dibandingkan dengan ukuran burung yang akhirnya berubah bisa mencapai 0,8 kg saja.
Source | : | dw.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar