GridKids.id - Kids, jika kamu sering mengikuti artikel GridKids tentang bintang-bintang di langit, mungkin kamu enggak asing lagi dengan siklus hidup bintang.
Bintang bisa lahir dan juga pada waktunya nanti bintang akan mati.
Sedangkan galaksi adalah tempat banyak bintang berada.
Lalu, bisakah galaksi mengalami kematian seperti bintang-bintang?
Bersumber dari laman infoastronomy.org, astronom dari University of Wisconsin-Whitewater yaitu Robert Benjamin, jawaban atas pertanyaan itu tergantung apa maksud dibalik masa hidup yang dimaksud.
Kehidupan dan kematian bintang berkaitan dengan fusi nuklir yang dilakukan sepanjang hidup keberadaan bintang.
Proses fusi nuklir terjadi ketika hidrogen berpadu menjadi helium.
Helium inilah yang menjadi bahan bakar proses fusi nuklir, proses yang membuat bintang bisa berpijar dan menunjukkan sinarnya.
Bintang pada masa-masa awalnya memiliki massa yang rendah, mirip Matahari kita.
Bintang-bintang ini akan melakukan proses fusi nuklir selama 10 miliar tahun lamanya.
Bintang yang lahir dengan massa minimum 8 kali massa Matahari kita, fusi nuklir bintangnya hanya bertahan selama 10 juta tahun saja.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Galaksi Bima Sakti Menabrak Galaksi Lain di Dekatnya?
Apakah Galaksi Bisa Mengalami Kematian?
Kebanyakan astronom menganggap bahwa galaksi akan tetap hidup selama galaksi masih bisa mengubah gas antarbintang jadi bintang-bintang baru.
Sebaliknya, jika galaksi sudah enggak bisa memproduksi bintang-bintang baru di dalamnya, galaksi akan dianggap mengalami kematian.
Berdasarkan anggapan dan teori ini, galaksi kita, Bima Sakti dianggap sebagai galaksi yang sudah paruh baya, Kids.
Galaksi Bima Sakti disebut sudah mulai mengalami penurunan proses pembentukan bintang selama 11 miliar tahun terakhir ini.
Dipercaya bahwa suatu hari nanti akan tiba massa ketika galaksi kita menghasilkan bintang-bintang terakhirnya dan masuk ke fase kematian galaksi sesuai anggapan para astronom.
Di titik itu, semua bintang muda akan menua dan menyisakan bintang-bintang kerdil yang redup pancarannya.
Para astronom memperkirakan situasi ini akan terjadi sekitar 10 miliar tahun mendatang.
Hingga kini, sudah ada banyak galaksi di alam semesta yang telah dianggap sebagai galaksi mati oleh para astronom.
Beberapa di antaranya, benar telah berhenti membentuk bintang sejak miliaran tahun yang lalu.
Galaksi-galaksi yang mendekati fase kematian ini akan terlihat merah dan hanya menyisakan bintang-bintang tua berwarna merah yang suhunya rendah atau sangat dingin kids.
Baca Juga: Berukuran Sangat Besar, Kenapa Kita Tak Bisa Melihat Galaksi di Langit Malam?
Sehingga dari uraian di atas kamu kini telah bisa menjawab bahwa galaksi juga bisa mengalami fase kematian seperti bintang-bintang di alam semesta.
Namun, hal itu terjadi ketika galaksi enggak bisa lagi melahirkan bintang-bintang baru dan makin redup seiring waktu berlalu.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Komentar