GridKids.id - Halo, Kids, kembali bertemu dengan GridKids hari ini untuk membahas materi Belajar dari Rumah (BDR) Sejarah kelas XI.
Sebelumnya kamu sudah belajar bersama tentang awal mula interaksi antara penduduk Nusantara dengan bangsa Barat.
Di artikel kemarin kamu juga sudah mengetahui latar belakang situasi politik antara Turki dan Eropa yang mendorong bangsa Eropa memutuskan untuk melakukan penjelajahan ke kawasan Asia Tenggara.
Nah, di artikel ini kamu akan membahas tentang jatuhnya Malaka ke Tangan Portugis.
Malaka adalah salah satu kerajaan paling penting di Nusantara pada abad ke-15 karena posisinya sebagai Kerajaan ini meruapakan pusat perdagangan vital.
Bandar pelabuhannya lebih ramai ketika Rajanya, Raja Parameswara memeluk Islam.
Hal ini mendorong makin banyak pedagang muslim yang berasal dari India dan Timur Tengah turut berdagang di sana.
Laporan para pedagang Asia tentang kekayaan dan kebesaran Malaka sampai ke telinga pihak Portugis yang kala itu sudah menguasai pangkalan di Hormuz dan Socotra yang ada di Teluk Persia dan Goa di pantai barat India.
Inilah yang kemudian mendorong raja Portugal, Diego Lopez de Sequeira berusaha menemukan kota Malaka dan mulai menjalin hubungan persahabatan dengan para penguasa di sana.
Awalnya, kedatangan Sequeira disambut baik oleh Sultan Mahmud Syah (1488-1528).
Namun, lama kelamaan setelah mengetahui bahwa orang-orang Portugis perlu diwaspadai sikap Sultan mulai berubah.
Sultan mulai memerintahkan penyerangan terhadap empat buah kapal Portugis yang berlabuh namun, keempat kapal itu berhasil lolos dan melakukan manuver ke India.
Baca Juga: Jalur Rempah: Bukti-Bukti Awal Hubungan Nusantara dengan Bangsa Asing, Sejarah XI SMA
Dari sinilah Portugis harus menghadapi perang dengan Kerajaan Malaka yang mempertahankan hegemoninya.
Serangan Portugis Terhadap Kerajaan Malaka
Pada 1511, Alfonso de Albuquerque menyerang Malaka dengan membawa 17-18 armada dengan 12.000 pasukan tentara.
Perang antara Malaka dan Portugis ini berlangsung antara Juli - Agustus 1511.
Situasi bagi Malaka makin diperburuk dan lemah karena Sultan Malaka sedang ada masalah internal dengan putra mahkota, yaitu Sultan Ahmad.
Malaka pada akhirnya bisa ditaklukan dan Portugis di bawah kepemimpinan Albuquerque membangun benteng pertahanan untuk menghalau serangan balasan dari orang-orang Malaka yang kabur ke Aceh.
Meski Portugis berhasil menguasai Malaka, hal ini enggak semerta membuat mereka bisa menguasai pusat perdagangan Asia di sana.
Portugis mengalami banyak kendala yang datang dari dalam dan dari luar, seperti misalnya:
1. Ketidakmampuan Portugis untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, masalah yang sama seperti yang dihadapi oleh Malaka sebelumnya;
2. Permasalahan dana dan SDM yang kurang memadai;
3. Bisnis pribadi gubernur-gubernur mereka di pelabuhan Malaya dan Johor;
4. Praktek korupsi yang menghambat kemajuan Portugis.
5. Pedagang Asia banyak yang mengalihkan urusan perdagangannya ke pelabuhan lain menghindari monopoli Portugis.
Portugis sebagai pioneer penjelajahan ke negeri sumber rempah-rempah, jejaknya diikuti oleh bangsa-bangsa asing lainnya.
Inggris, misalnya, di bawah komando Sir Francis Drake pertama kali singgah di Ternate, Sulawesi, dan Jawa pada akhir 1579.
Sedangkan Belanda sebagai bangsa Barat yang akhirnya menetap sampai ratusan tahun di nusantara pertama kali tiba di Nusantara pada 1596 di bawah komando Cornelis de Houtman.
Misi awalnya adalah mencari dan berdagang rempah-rempah, mendorong makin banyak perusahaan dagang Belanda yang melakukan ekspedisi sendiri dan menghasilkan pembentukan VOC pada 1600.
VOC sebagai kongsi dagang Belanda memeroleh hak oktroi dari pemerintah Belanda, yang mengatur militer dan kolonialisasi di nusantara.
Di dalam hak oktroi itu juga terdapat ketentuan tentang kedudukan pemimpin masing-masing daerah, mata uang, hingga pengumpulan pajak.
Pertanyaan: |
Kenapa Portugis enggak bisa menguasai perdagangan Asia meski sudah menaklukan Kerajaan Malaka? |
Petunjuk, cek lagi halaman 2-3. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar