GridKids.id - Kids, pernahkah kamu membayangkan apa yang akan terjadi jika Bumi berotasi lebih cepat daripada seharusnya?
Dalam artikel GridKids sebelumnya kamu sudah mengerti efek atau dampak peristiwa Rotasi Bumi.
Bumi berotasi 24 jam sehari untuk mengitari porosnya sendiri.
Rotasi Bumi yang berlangsung selama 24 jam ini dianggap cocok untuk mendukung kehidupan yang berlangsung di planet Bumi.
Sebagian Bumi akan mengalami siang hari, dan sebagian lagi akan mengalami malam hari.
Nah, lalu apakah yang akan terjadi jika Bumi berotasi lebih cepat dari biasanya?
Yuk, simak uraian lengkap penjelasannya di bawah ini, Kids.
Hal yang Terjadi Jika Bumi Berotasi Lebih Cepat
1. Bobot Tubuh yang Berkurang
Gaya sentrifugal ekstra yang ada di khatulistiwa membuat rotasi makin cepat dan gravitasi terus menurun.
Jika Bumi berputar lebih cepat dari seharusnya, gaya sentrifugal akan berubah jadi cukup besar dan menyebabkan berat badan kita jadi berkurang.
Baca Juga: Bumi Kita Terus Berotasi, Kenapa Kita Tak Dapat Merasakannya?
Ketika Rotasi Bumi menjadi jauh lebih cepat dari seharusnya, maka manusia akan kehilangan berat badan.
2. Gravitasi Hilang
Perputaran Bumi menghasilkan gaya sentrifugal yang bisa melemparkan makhluk hidup keluar dari planet Bumi.
Namun, karena Bumi punya gaya gravitasi yang kuat, kita tetap bisa ada dan menapak Bumi secara natural, Kids.
Situasi ini akan berubah jika Bumi Berputar lebih cepat daripada biasanya.
Gaya sentrifugal akan memeroleh dorongan dan menekan gaya gravitasi yang menjaga kita tetap menapak Bumi.
Hal yang akan terjadi jika Bumi sampai berotasi lebih cepat, penduduk Bumi bisa terlempar ke luar angkasa.
3. Angin Bertiup Makin Kencang
Kecepatan rotasi Bumi memengaruhi lingkaran konvensi dan arah atau besaran angin.
Rotasi Bumi yang makin cepat bisa menyebabkan angin bertiup lebih kencang daripada biasanya.
Apabila rotasi Bumi berubah lebih cepat bisa memicu berbagai situasi atau fenomena alam seperti angin topan dan badai yang akan makin sering terjadi di Bumi.
Baca Juga: Pengertian Rotasi Bumi serta Dampaknya pada Kehidupan Bumi
4. Banjir di Khatulistiwa
Rotasi Bumi yang terus meningkat bisa menyebabkan terjadinya bencana di kawasan khatulistiwa.
Gaya sentrifugal yang terjadi ketika kecepatan rotasi Bumi bertambah akan menarik air ke arah khatulistiwa.
Alhasil air di kawasan lautan khatulistiwa menjadi terus menumpuk.
Khatulistiwa akan tertutupi air kecuali di dataran yang berada di tempat yang sangat tinggi, seperti Puncak Andes dan Gunung Kilimanjaro.
5. Gempa Bumi
Rotasi Bumi yang terus bertambah menyebabkan pergeseran kerak Bumi.
Hal ini menyebabkan kutub jadi makin datar dan daerah di sekitar Khatulistiwa makin menggembung.
Kini di Bumi memiliki banyak potensi gempa Bumi yang sangat tinggi karena pergerakan lempeng tektonik yang terjadi secara cepat dan intens.
6. Berkurangnya Air di Daerah Kutub
Air yang berkumpul di daerah Khatulistiwa menyebabkan makin susah melawan gravitasi yang menyebabkan seisi Bumi tetap menapak di tanah.
Baca Juga: 7 Kawasan atau Zona Rawan Gempa Bumi di Dunia, Tak Hanya Asia Tenggara
Udara di sekitar wilayah Kutub sangat lembap dan ditutupi oleh kabut juga awan tebal.
Gaya sentrifugal yang terjadi di Khatulistiwa besarannya bisa menekan gaya gravitasi, akan terjadi hujan Balik di Bumi.
Sedangkan di daerah kutub airnya akan ditarik keluar, ketika gaya sentrifugal di sana lebih rendah ketimbang gravitasinya.
Ketika rotasi Bumi berubah lebih cepat ada kemungkinan orang-orang yang tinggal di Khatulistiwa akan pindah ke kutub karena daratannya lebih bisa dihuni ketimbang khatulistiwa yang digenangi banjir.
Nah, Kids, itulah tadi beberapa hal yang terjadi ketika Bumi berotasi lebih cepat daripada seharusnya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | idntimes.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar