Selama Galungan, orang-orang juga mengunjungi pura untuk berdoa dan bersembahyang, serta menyajikan persembahan kepada para leluhur.
Pada Hari Raya Kuningan, perayaan mencapai puncaknya dengan pemberian persembahan khusus yang dikenal sebagai "sesajen".
Sesajen ini terdiri dari aneka makanan dan bunga yang diletakkan dalam wadah anyaman, dan diletakkan di berbagai tempat suci.
Selain itu, masyarakat juga mengenakan pakaian tradisional, mengadakan prosesi keagamaan, dan berpartisipasi dalam tarian dan upacara khusus yang memeriahkan suasana.
Hari Raya Galungan dan Kuningan adalah momen penting bagi komunitas Hindu di Bali untuk memperkuat spiritualitas, menjalin hubungan dengan leluhur, dan merayakan identitas keagamaan mereka.
Rangkaian Tradisi Hari Raya dan Kuningan
1. Rangkaian Hari Raya Galungan
2. Rangkaian Hari Raya Kuningan
Melansir Kompas.TV, umat Hindu akan sembahyang atau beribadah kepada para Pitara (sang pendahulu) untuk memohon keselamatan, kedirgayusan, perlindungan, dan tuntunan lahir batin pada Hari Raya Kuningan.
Umat Hindu meyakini bahwa pada saat Kuningan dirayakan, para dewa turun ke bumi bersamaan dengan para Pitara, tapi kedatangan mereka hanya sampai tengah atau siang hari.
Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Raya Kuningan dalam Bahasa Bali dan Artinya
Maka dari itu, prosesi upacara dan sembahyang saat peringatan Kuningan hanya dirayakan sampai tengah hari atau pukul 12.00 siang.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.tv |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar