GridKids.id - Hai, Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk belajar bersama tentang reaksi otak terhadap emosi manusia.
Pada artikel GridKids sebelumnya kamu sudah mengenal reaksi otak ketika seseorang sedang merasa marah dan sedih.
Nah, kali ini kamu akan belajar bersama tentang reaksi otak ketika seseorang merasa senang atau bahagia.
Banyak orang percaya kalau rasa bahagia dirasakan dalam hati, padahal bahagia juga dirasakan oleh otak.
Perasaan bahagia terjadi karena ada neurotransmitter tertentu dalam otak.
Neurotransmitter adalah zat kimia yang ada dalam saraf manusia ketika kita merasa sedih, senang, takut, hingga perasaan berbunga-bunga.
Ketika kamu merasa senang, neurotransmitter utama yang dihasilkan otak adalah zat dopamin dan serotonin.
Dopamin dan serotonin nantinya akan memengaruhi tubuh dengan berbagai mekanismenya.
Ketika kamu sedang bahagia, neurotransmitter otak jadi terdampak manfaat positif.
Hal ini disebut bisa memudahkanmu belajar dan mengingat hal baru, lo.
Berkaitan dengan hal ini, coba kamu perhatikan kamu akan lebih mudah mengingat pelajaran atau guru yang kamu senangi kelasnya ketimbang mata pelajaran yang jadi momok buatmu.
Baca Juga: Apakah yang Terjadi pada Otak saat Kita Sedang Merasa Marah?
Perasaan bahagia juga membantu otak mengatur tidur malammu jadi lebih nyenyak.
Ketika kamu cukup tidur, otomatis kamu akan lebih segar dan bisa berkonsentrasi lebih baik keesokan harinya.
Dilansir dari laman cnnindonesia.com, peneliti dari Kyoto University menemukan bahwa pusat perasaan bahagia ada pada struktur saraf yang bernama precuneus.
Menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) otak bisa membaca perasaan bahagia yang dirasakan seseorang.
Perasaan bahagia ini bisa muncul ketika ada emosi dan kepuasaan dalam hidup seseorang dirasakan bersamaan dan dianggap sebagai definisi bahagia.
Precuneus ditemukan di tengah parietal lobe otak manusia, posisi tepatnya ada di bagian atas kebelakang kepala kita.
Bagian ini juga ada kaitannya dengan memori episodik, refleksi diri dan beberapa akses akan kesadaran manusia.
Penelitian ini menunjukkan bahwa emosi yang dirasakan manusia bisa ditunjukkan dengan cara yang berbeda-beda, lo.
Alasan dibalik kebahagiaan manusia juga berbeda dan enggak bisa disamakan.
Orang-orang yang merasakan kebahagiaan yang besar biasanya juga merasakan kesedihan yang mendalam juga.
Penelitian ilmiah juga mengungkap bahwa kebiasaan meditasi juga bisa meningkatkan area abu-abu di precuneus.
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Otak Ketika sedang Merasakan Kesedihan?
Menakjubkan sekali bisa melihat seperti apa pengaruh perasaan bahagia pada otak manusia, ya, Kids?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | cnnindonesia.com,klikdokter.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar