GridKids.id - Penghujung Bulan Juli 2023, dataran tinggi Dieng tercatat mencapai suhu bekunya.
Seperti pagi ini, Jumat (28/7/2023), dataran tinggi kembali diselimuti embun es.
Tak hanya terjadi hari ini, fenomena dieng membeku ini sudah terjadi tiga hari berturut-turut sejak Rabu (26/7/2023) lalu.
Dilansir dari kompas.com, suhu Dieng jumat pagi ini mencapai minus 5 derajat Celcius.
Suhu ini lebih dingin dari suhu Dieng yang tercatat pada 27 Juli 2023 kemarin yang tercatat minus 3,5 derajat Celcius.
Embun es yang muncul pagi ini jauh lebih tebal dari embun es yang terbentuk beberapa hari sebelumnya.
Ketebalan embun es ini menutupi kompleks Candi Arjuna seluas 300 meter.
Embun es ini terbentuk di malam hari karena ada suhu ekstrem ada di bawah titik beku yang membentuk embun jadi es.
Dilansir dari laman mongabay.com, suhu yang dingin ini terjadi karena Moonson dingin Australia dan minimnya terbentuknya awan.
Fenomena embun es dieng terjadi tahunan dan dianggap sebagai fenomena yang normal, Kids.
Proses pembentukan embun es termasuk frost radiative yang disebabkan oleh proses pelepasan radiasi panas di malam hari yang intens sehingga permukaan tanah jadi lebih cepat dingin, Kids.
Baca Juga: Mengapa Embun Upas Disebut Racun bagi Tanaman? #AkuBacaAkuTahu
Suhu Dingin di Malam Hari
Fenomena suhu dingin di malam hari terjadi di sejumlah daerah di Indonesia beberapa waktu terakhir.
Bagaimana bisa suhu dingin terjadi di puncak musim kemarau seperti sekarang?
Dilansir dari laman kompas.tv, menurut kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Ibu Ida Pramuwardani mengungkap bahwa kini Bumi ada di titik terjauhnya dari Matahari.
Posisi ini membuat suhu di wilayahnya jadi menurun dari rata-rata minimum suhu wilayahnya.
Jadi, sebenarnya suhu dingin yang dirasakan belakangan adalah fenomena yang umum terjadi di masa puncak kemarau Juli-September tahun ini.
Ketika Indonesia berada di tengah musim kemarau, Australia di bulan Juli sedang musim dingin.
Tekanan udara yang relatif tinggi di Australia mendorong pergerakan udara dingin bergerak ke Indonesia sebagai angin monsun dingin.
Selama musim kemarau, awan dan hujan juga berkurang dan memengaruhi suhu dingin yang terjadi di malam hari.
Tanpa adanya awan di atmosfer energi radiasi yang dilepaskan Bumi di malam hari jadi enggak bisa tersimpan di atmosfer.
Langit musim kemarau cenderung bersih tanpa awan yang berkumpul, sehingga panas Bumi langsung dilepas di atmosfer luar.
Baca Juga: Bagaimana Proses Terjadinya Embun saat Pagi Hari? #AkuBacaAkuTahu
Kondisi ini menyebabkan udara yang ada di dekat permukaan Bumi terasa lebih dingin terutama di malam sampai pagi hari, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar