GridKids.id - Istilah kolonialisme dan imperialisme sering kita dengar dalam materi Sejarah.
Kolonialisme dan imperoalisme menjadi istilah populer di masa penjajahan.
Untuk mengetahui mengerti pengertian dari kolonialisme dan imperialisme, yuk simak penjelasannya.
Pengertian Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari bahasa latin ‘colonia’ yang artinya tanah, tanah permukiman, atau jajahan.
Secara istilah, kolonialisme adalah upaya yang dilakukan untuk memperluas wilayah oleh negara-negara penguasa dalam rangka menguasai suatu daerah atau wilayah untuk mendapatkan sumber daya.
Kolonialisme paham akan kekuasaan dalam suatu sistem politik, ekonomi, dan sosial di mana suatu negara atau kekuatan berusaha untuk menguasai, mengendalikan, dan memanfaatkan wilayah, sumber daya alam, dan penduduk dari wilayah lain yang biasanya terletak di luar batas wilayah negara induk tersebut.
Kolonialisme umumnya dilakukan oleh negara-negara besar yang mendominasi negara-negara kecil atau wilayah-wilayah yang lebih lemah.
Biasanya proses kolonialisme biasanya dimulai dengan penjajahan fisik oleh negara-negara kolonial terhadap wilayah tertentu.
Misalnya suatu negara mengirimankan pasukan militer atau penduduk kolonial ke wilayah tertentu dan mereka membangun pos militer dan infrastruktur demi menguasai negara lain.
Tak hanya itu kolonisasi berlanjut dengan mengenakan aturan politik dan hukum kolonial, yang menguntungkan penguasa kolonial dan merugikan penduduk asli atau pribumi.
Baca Juga: Materi IPS Kelas 8 SMP: Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme
Tujuannya pun untuk memperoleh sumber daya alam seperti tanah pertanian yang subur, mineral berharga, dan sumber daya lainnya.
Selain itu, tujuan ekonomi lainnya adalah mendapatkan pasar untuk produk-produk manufaktur negara kolonial.
Contohnya seperti Spanyol yang menguasai wilayah Filipina dan Kolombia, Belanda yang menguasai wilayah Indonesia, dan Inggris yang menguasai wilayah India dan Semenanjung Malaya.
Kolonialisme sering kali menimbulkan dampak negatif bagi penduduk asli atau pribumi wilayah yang dijajah, seperti eksploitasi sumber daya, penindasan politik, dan kehilangan identitas budaya.
Meskipun sebagian besar kolonialisme berakhir pada abad ke-20, dampak sejarahnya masih dapat terlihat dalam struktur sosial, politik, dan ekonomi banyak negara di seluruh dunia.
Konsep kolonialisme berkait dengan imperialisme, yaitu kebijakan atau etos penggunaan kekuasaan dan pengaruh untuk menguasai bangsa atau rakyat lain yang mendasari kolonialisme.
Pengertian Imperalisme
Impreralisme memang tak jauh berbeda dengan kolonialisme. Bahkan konsep kolonialisme berkait dengan imperialisme yaitu kebijakan atas etos penggunaan kekuasaan dan pengaruh untuk mengusai bangsa atau rakyat lain mendasari kolonialisme.
Imperialisme berasal dari bahasa latin ‘imperare’ yang artinya menguasai.
Imperialisme sudah ada sejak abad ke-18, lho, pada awalnya dicetuskan oleh Benjamin Disraeli yang merupakan Perdana Menteri Inggris saat itu.
Imperialisme berupaya untuk memegang kendali pemerintahan dari negara lain yang bertujuan untuk menguasainya dalam memperoleh kekuasaan atau keuntungan dari negara yang dikuasainya.
Baca Juga: Sejarah Kedatangan Jepang ke Indonesia, Materi IPS Kelas 8 SMP
Kebijakan pemerintahan yang berusaha untuk memperluas wilayah, kekuasaan, dan pengaruhnya melalui penaklukan, kolonisasi atau mendominasi atas negara-negara atau wilayah-wilayah lainnya.
Sistem ini biasanya merujuk pada periode sejarah di mana negara-negara kuat berusaha untuk mendominasi negara-negara yang lebih lemah secara ekonomi, politik, dan militer.
Dalam sejarahnya, banyak negara-negara besar yang menerapkan politik imperialisme, terutama selama abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Contoh-contoh besar dari imperialisme meliputi:
Imperialisme Kolonial: Negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Spanyol, Belanda, dan Portugal menguasai wilayah-wilayah baru di Amerika, Afrika, Asia, dan Oseania melalui penaklukan dan pendirian koloni. Tujuan dari imperialisme kolonial adalah mengamankan sumber daya alam, pasar ekspor, dan mendapatkan keuntungan ekonomi.
Imperialisme Ekonomi: Negara-negara besar mencoba menguasai wilayah lain dengan cara mendominasi sektor ekonomi, investasi, dan perdagangan. Hal ini dapat dilakukan melalui pengaruh perusahaan multinasional, pemegang saham, atau melalui kebijakan ekonomi yang menguntungkan.
Imperialisme Budaya: Kekuasaan dan pengaruh budaya juga dapat menjadi bagian dari imperialisme, di mana negara-negara dengan kebudayaan maju berusaha memaksakan norma, bahasa, dan nilai-nilai mereka pada negara-negara atau masyarakat lain.
Imperialisme sering kali menuai kontroversi dan kritik dari kelompok-kelompok yang menentang dominasi dan eksploitasi.
Proses imperialisme telah menyebabkan banyak dampak negatif bagi negara-negara yang ditaklukkan, seperti eksploitasi sumber daya, penindasan budaya, konflik, dan eksploitasi manusia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar