GridKids.id - Kids, tahukah kamu apa efek jika masyarakat tidak menghargai keberagaman?
Pada masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, sikap tidak menghargai keberagaman bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari, lo.
Sikap tidak menghargai keberagaman bisa memicu konflik antara masyarakat yang berbeda adat dan budaya.
Ketika enggak ada upaya untuk menunjukkan sikap toleransi, maka konflik sosial dan pertikaian bisa terjadi, Kids.
Meski bisa terlihat seperti titik kecil, konflik di tengah masyarakat jika dibiarkan berlarut-larut bisa menimbulkan perpecahan, lo.
Hal ini tentunya menjadi satu kondisi yang dihindari, khususnya bagi bangsa yang besar seperti Indonesia.
Kehidupan masyarakat yang enggak ditumbuhkan pemahaman tentang keberagaman akan mewujudkan masyarakat yang defensif dan tertutup terhadap pengaruh baru yang berbeda.
Edukasi tentang nilai-nilai toleransi perlu ditanamkan sejak dini supaya jadi bagian dari kepribadian seseorang selama bertumbuh besar.
Jika sejak kecil kamu sudah diajarkan tentang pentingnya toleransi, maka ketika kamu besar kamu akan senantiasa menerapkannya dalam keseharian ketika berinteraksi dengan orang lain.
Bangsa Indonesia yang diberkahi keberagaman yang harusnya jadi potensi, haruslah disikapi dengan bijak dan kesadaran penuh.
Jangan sampai sikap intoleransi menjadi budaya di negeri yang penuh keberagaman seperti negara kita, ya, Kids.
Baca Juga: 5 Contoh Sikap Tidak Menghargai Keberagaman dalam Keseharian
Dampak Jika Masyarakat Tidak Menghargai Perbedaan
1. Picu Konflik Sosial
Ketika masyarakat tidak menghargai perbedaan maka akan meningkatkan risiko konflik sosial, mulai dari antar suku, ras, hingga antar agama.
Kondisi ini tentunya akan menyebabkan situasi yang enggak kondusif di tengah masyarakat, Kids.
Akibatnya masyarakat enggak bisa rukun satu sama lain dan selalu merasa waspada akan konfrontasi yang bisa terjadi.
2. Memunculkan Perpecahan dalam Masyarakat
Perpecahan dalam masyarakat dikenal juga dengan istilah disintegrasi bangsa.
Hal ini bisa terjadi karena ada konflik sosial dalam kehidupan bermasyarakat, Kids.
Banyak sekali faktor yang melingkupi dan memicu perpecahan ini, mulai dari ras, suku, ekonomi, politik, status sosial, kebudayaan, hingga pandangan agama.
3. Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal di masyarakat dan kebudayaan sendiri, disertai pandangan meremehkan pada masyarakat atau budaya lain.
Baca Juga: 4 Faktor Penghambat Kemajuan IPTEK, Salah Satunya Sikap Etnosentrisme
Ketika satu kelompok masyarakat menganggap dirinya lebih baik dari kelompok masyarakat lain akan memunculkan konflik.
Konflik bisa terjadi karena enggak ada upaya saling menghormati satu sama lain.
4. Mengancam Nasionalisme Bangsa
Perpecahan dan konflik yang terjadi di tengah masyarakat mengancam nasionalisme.
Nasionalisme sebagai bentuk kesetiaan pada negara kesatuan atau bangsa akan terancam ketika masyarakatnya pecah karena perbedaan dan intoleransi.
5. Menghambat Pemerataan Pembangunan
Ketika masyarakat terpecah dan enggak bersatu, maka upaya mewujudkan pembangunan bangsa jadi terhambat, Kids.
Pemerataan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta juga enggak bisa berjalan dengan lebih efektif.
Masyarakat sebagai agen pembangunan diharapkan bisa bekerja sama satu sama lain untuk mewujudkan cita-cita nasional.
Namun, jika situasi yang terjadi penuh konflik dan perpecahan, pembangunan akan terhambat dan pemerataan fasilitas sosial enggak akan berjalan sesuai harapan.
Nah, Kids, itulah tadi beberapa penjelasan tentang dampak yang akan ditimbulkan dari sikap tidak menghargai keberagaman di tengah masyarakat majemuk seperti Indonesia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kumparan.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar