GridKids.id - Kids, Malam Satu Suro adalah salah satu tradisi yang ada di Indonesia, Jawa khususnya.
Bagi masyarakat Jawa, tradisi ini adalah salah satu budaya yang sakral dan dirayakan setiap tahun.
Lantas, apa sebenarnya malam satu suro itu sendiri?
Nah, kali ini GridKids akan mengajak kalian mengenal tradisi Malam Satu Suro, ya.
Yuk, langsung saja kita simak beberapa informasi menarik tentang malam satu suro!
Mengenal Tradisi Malam Satu Suro
Malam satu Suro merupakan hari pertama dalam penanggalan kalender Jawa.
Malam satu Suro juga bertepatan dengan bulan pertama dalam kalender Hijriah, yakni Muharam.
Maka dari itu, perayaan malam satu Suro kerap bertepatan dengan Tahun Baru Islam atau 1 Muharam.
Dilansir dari Tradisi Malam Satu Suro dan Pengaruhnya Tehadap Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat, istilah Suro sejatinya berkembang di masyarakat Jawa.
Masyarakat Jawa menyebut bulan Muharam dengan nama Sura.
Baca Juga: 4 Tradisi Unik dalam Menyambut Hari Raya Idul Adha di Indonesia
Istilah Suro sendiri berasal dari bahasa arab Asyura, yang berarti sepuluh.
Istilah itu kemudian dijadikan masyarakat sebagai bulan permulaan hitungan dalam takwim jawa.
Kapan Malam Satu Suro Diperingati?
Malam satu Suro umumnya diperingati pada malam hari setelah Maghrib di hari sebelum tanggal 1 Muharam.
Menurut kepercayaan Jawa, pergantian hari dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelunya.
Pada 2023 misalnya, 1 Suro atau 1 Muharam jatuh pada 19 Juli 2023.
Dengan begitu, malam satu Suro jatuh pada 18 Juli 2023 setelah Maghrib.
Tradisi Malam Satu Suro
Tradisi malam satu Suro cukup beragam di masyarakat di Indonesia.
Di Solo misalnya, malam satu Suro diperingati dengan tradisi kirab malam satu Sura.
Kirab malam satu Sura bertujuan untuk meminta sarana introspeksi agar menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: 4 Tradisi Unik dalam Menyambut Hari Raya Idul Adha di Indonesia
Dilansir dari laman Pemerintahan Kota Surakarta, kirab malam satu Sura identik dengan kebo bule.
Kebo bule yang digunakan harus berasal dari keturunan kebo bule Kiai Slamet.
Hewan ini adalah kesayangan Paku Buwono II, sejak beliau masih berkuasa di Keraton Kartasura.
Itulah sekilas tentang tradisi peringatan malam satu Suro ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar