GridKids.id - Setiap orang memilki otot-otot pada telinga. Otot-otot di dalam dan di sekitar telinga manusia dapat bergerak sebagai respons terhadap banyak hal.
Kemampuan ini dinilai sama seperti kemampuan untuk melipat lidah ataupun menjilat hidung.
Sayangnya, tak semua orang terlahir dapat menggerakkan telinganya.
Dalam sebuah penelitian, menunjukkan kemampuan seseorang menggerakkan telinga hanya sampai batas tertentu.
Tetapi hanya beberapa orang yang memiliki sifat yang memungkinkan mereka menggerakkan telinga lebih mudah daripada yang lain.
Seorang peneliti yang bernama Strauss mengatakan bahwa otot disekitar telinga memang cukup kuat dan bisa memungkinkan untuk telinga bergerak.
Strauss juga menyebut bahwa ada kemungkinan seseorang bisa menggerakkan telinganya karena memilki gen keturunan dari orangtua.
Sebuah studi yang menilai kemampuan menggerakkan telinga dari 174 orang ini menemukan bahwa hampir tiga dari empat (74 persen) orang yang bisa menggerakkan telinganya memiliki orang tua yang memiliki kemampuan yang sama.
Melalui penelitiannya, Strauss berhipotesis bahwa manusia telah mempertahankan sistem orientasi pinna vestigial mereka yang bertahan sebagai fosil saraf di dalam otak.
Sementara itu struktur vestigial adalah pelengkap tubuh manusia yang telah kehilangan fungsinya seiring berjalannya waktu, seperti gigi bungsu dan tulang ekor.
Baca Juga: 5 Kesalahan saat Membersihkan Telinga, Salah Satunya Terlalu Sering
Sayangnya, hanya ada sedikit penelitian yang membahas apakah kemampuan menggerakkan telinga merupakan keturunan.
Memahami Cara Kerja Telinga
1. Telinga Bagian Luar
Cara kerja indra pendengar bagian luar adalah mengumpulkan suara sebanyak mungkin pada area terdekat.
Pada telinga bagian luar hanya bisa dilihat oleh mata atau dikenal dengan nama pinna.
Suara eksternal yang masuk telinga bagian luar kemudian akan melewati saluran tipis yaitu saluran telinga.
2. Telinga Bagian Tengah
Bagian ini akan menguatkan suara masuk dalam bentuk membran tipis yang disebut gendang telinga atau membran timpani.
Gendang telinga akan memisahkan telinga luar dari telinga tengah, kemudian mengirimkan getaran suara ke telinga bagian dalam.
Gendang telinga akan bergetar saat gelombang suara mendekatinya.
Getaran ini akan menggerakkan tulang-tulang pendengaran dan mentransmisikan suara yang ditangkap lebih jauh ke dalam telinga.
Baca Juga: Inilah 5 Jenis Suara yang Ditakuti dan Dibenci Kucing, Pemilik Harus Tahu
3. Telinga Bagian Dalam
Cara kerja telinga bagian dalam adalah memperkuat gelombang suara dan getaran yang memasuki koklea.
Koklea adalah tabung kecil yang melengkung dan berisi cairan di telinga bagian dalam.
Membran inti di dalamnya disebut membran basilar yang ditutupi sel-sel rambut.
Setiap sel rambut memiliki stereosilia atau tonjolan kecil.
Nada suara yang tinggi maupun rendah akan mengaktifkan stereosilia.
Kemudian, otak akan mengumpulkan informasi tentang nada dari posisi rambut yang diaktifkan.
Setelah itu, saraf pendengaran akan membawa informasi dari otak ke koklea.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar