GridKids.id - Kids, setelah mempelajari kosakata dalam materi Bahasa Indonesia, selanjutnya kita akan membahas perbedaan antonim dan sinonim.
Sinonim dan antonim selalu menjadi materi wajib yang diajarkan guru Bahasa Indonesia.
Sinonim dan antonim termasuk dalam relasi makna. Meski begitu sinonim dan antonim memiliki arti yang berbeda.
Pengertian Sinonim
Secara etimologis, kata sinonim berasal dari bahasa Yunani Kuno syn (dengan) dan onoma (nama).
Jadi, sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna sama
Secara umum, sinonim adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu kata dengan kata lainnya.
Relasi sinonim ini bersifat dua arah. Maksudnya, jika suatu kata saling bersinonim, dapat dipastikan kata tersebut memiliki kesamaan makna.
Jenis Sinonim
Sinonim memilki dua jenis, yakni sinonim umum dan konteks.
Sinonim umum adalah sinonim yang memiki makna yang hampir sama namun tak bisa digunakan dalam konteks yang sama.
Baca Juga: Soal dan Jawaban Bahasa Indonesia: Kata Berhomonim, Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Sedangkan sinonim konteks adalah dua kata yang memiliki arti yang hampir serupa dan dapat digunakan dengan konteks yang sama tanpa mengubah dari arti konteks tersebut.
Sinonim digunakan untuk mempermudah kita memahami arti dari sebuah kata atau kalimat, tentunya agar kata yang digunakan tak membosankan dan lebih bervariasi.
Kata sinomin juga dapat menghidupkan pemakaian kalimat atau bahasa seseorang, sehingga dapat tercapainya komunikasi yang baik.
Pemakain kata sinonim juga digunakannya dengan sesuai kebutuhan (konsep) yang ingin disampaikannya dan sesuai dengan kondisinya.
Pengertian Antonim
Kata ‘antonim’ berasal dari Yunani Kuno, yaitu ‘onoma’ yang berarti ‘makna’; dan ‘anti’ yang berarti ‘melawan’.
Sehingga dapat diartikan secara harfiah yakni ‘nama lain untuk benda lain pula’.
Antonim sering dikatakan lawan kata. Padahal seharusnya, yang berlawanan bukanlah kata-kata itu melainkan makna dari kata-kata itu. Singkatnya, antonim ialah perlawanan makna.
Hubungan antara dua satuan ujaran yang berantonim bersifat dua arah. Misalnya, membeli berantonim dengan menjual; kata mati berantonim dengan kata hidup.
Hubungan dua ujaran tersebut dapat diuraikan melalui bagan berikut!
Jenis-Jenis Antonim
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 SMP: Mengenal Kata Sinonim
1. Antonim Biner dan Antonim Non Biner
Antonim biner (binary opposition) merupakan perlawanan makna antara dua buah kata saja, tidak lebih.
Dalam antonim biner lebih bersifat mutlak atau tidak bisa dibantah lagi keberadaannya.
Sedangkan antonim non biner merupakan perlawanan makna dengan jumlah lebih dari dua kata.
Dalam antonim non biner mempunyai sifat berdaur atau berulang dengan pola yang sama.
2. Antonim Bergradasi dan Antonim Tak Bergradasi
Antonim bergradasi merupakan kata yang berlawanan yang memilki makna bertingkat. Di mana tinggi dan rendahnya memilki suatu nilai.
Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat relatif yang dimiliki oleh satuan katanya.
3. Antonim Orthogonal dan Antonim Antipodal
Antonim orthogonal merupakan perlawanan makna yang oposisinya tidak bersifat diametral.
Menurut KBBI, diametral berarti seperti diameter; terbagi dua (oleh garis pemisah); terpisah secara berhadap-hadapan (KBBI V).
Baca Juga: 6 Jenis Pembagian Kelompok Antonim (Lawan Kata) dalam Bahasa Indonesia
4. Antonim Direksional dan Antonim Relasional
Antonim direksional berkaitan dengan tempat dan waktu sehingga oposisinya ditentukan berdasarkan adanya gerak menjauh atau mendekat.
Menurut KBBI, direksional berkenaan dengan arah.
Nah, sekarang sudah paham pengertian antonim dan sinonim, ya, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | gramedia.com,kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar