GridKids.id - Hai, Kids, kali ini GridKids akan mengajakmu kembali membahas Peradaban Cina Kuno.
Pada artikel GridKids sebelumnya kamu sudah diajak mengenal tentang awal mula munculnya peradaban Cina Kuno.
Kali ini kamu akan diajak mengenal tentang peninggalan arsitektur Cina.
Dalam buku berjudul Peradaban Cina Kuno (2019) karya N. Fhardillah membahas tentang arsitektur Cina.
Masyarakat Cina Kuno sudah mengenal arsitektur untuk membangun rumah, istana, kuil, menara, dan bangunan-bangunan lainnya.
Arsitektur Cina berkembang dari konstruksi bangunan pribumi yang muncul sejak manusia mengenal peradaban.
Bentuk khasnya adalah struktur rangka kayu yang penuh ukiran dan ditumpuk di atas pasangan bata, atapnya berbentuk kerucut dengan bagian menjorok yang cukup lebar.
Dinding luar atau dinding pemisah ruangannya enggak berfungsi sebagai pemikul beban atap tapi hanya jadi pemisah ruangan.
Dinding ini dipasang hanya jika diperlukan penyekat ruangan.
Karena fungsi atau pengaturan perbandingan antara dinding yang terbuka dan tertutup ini bisa membantu mengatur cahaya dan udara masuk ke dalam ruangannya.
Struktur bangunan yang unik ini memungkinkan arsitektur Cina berkembang sampai ke negara-negara Asia Timur seperti di Jepang dan Korea.
Baca Juga: Awal Mula Lahirnya Peradaban Cina Kuno dan Gambaran Kehidupan Masyarakatnya
Peninggalan Arsitektur Cina Kuno
Peninggalan arsitektur Cina yaitu bangunan tembok besar yang dibangun di masa pemerintahan Kaisar Shih Huang-ti dari Dinasti Chin.
Tembok besar Cina kala itu dibangun untuk menangkal serangan suku pengembara.
Tembok besar Cina disebut juga dengan The Great Wall of China merupakan salah satu keajaiban dunia.
Beberapa peninggalan bangunan arsitektur Cina lainnya, misalnya kuil dewa langit yang ada di Beijing.
Bangunan kuil dewa langit ini terbuat dari batu pualam yang dikelilingi beberapa pelataran yang didesain sangat indah.
Di tengah kuil dewa langit terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam yang terpilih dan berkualitas.
Tangga pualam ini dikenal sebagai tangga untuk roh para leluhur.
Atap bangunan kuilnya didesain berlapis tiga dan terbuat dari ubin kaca yang warnanya biru keungu-unguan terlihat elegan dan magis.
Altar kuilnya dipercaya sebagai tempat raja berkomunikasi dengan dewa-dewa di langit.
Altarnya terbagi tiga tingkat, dengan masing-masingnya menyimbolkan tiga elemen.
Baca Juga: Mengenal Dinasti Shang, Dinasti Pertama yang Mengawali Peradaban Cina
Altar dasarnya berbentuk persegi sebagai simbol Bumi, lalu altar kedua berbentuk bulat mewakili surga.
Sedangkan tingkatan terakhirnya juga berbentuk bulat dan menjadi jadi tempat bagi kaisar yang diagungkan.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar