GridKids.id - Hai, Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk membahas tentang peradaban kuno dunia.
Pada artikel GridKids sebelumnya kamu sudah diajak mengenal seperti apa awal dari lahirnya peradaban Cina Kuno.
Nah, kali ini kamu masih akan membahas tentang salah satu peradaban paling berpengaruh dari Benua Asia ini.
Dalam buku berjudul Peradaban Cina Kuno (2019) karya N. Fhardilah dibahas tentang dinasti-dinasti yang berkuasa di kekaisaran Tiongkok.
Kali ini kamu akan membahas tentang Dinasti Chou yang didirikan oleh Raja Chou Wu Wang, Raja Chou Wen Wang, dan Pangeran Chou.
Ketiga raja itu merupakan tiga serangkau yang dikenal enggak pernah menggunakan penjara untuk orang-orang yang sudah melakukan kesalahan.
Dinasti Chou ini berkuasa di sebelah Barat Sungai Huang Ho yang didirikan sejak 1027 - 256 SM.
Masa pemerintahan dinasti ini berlangsung selama 770 tahun dan jadi dinasti terlama yang pernah berkuasa di Cina.
Lalu, seperti apakah gambaran Cina di bawah kekuasaan dinasti Chou?
Yuk, simak sama-sama penjelasan dan uraian lengkapnya di bawah ini.
Cina di Bawah Dinasti Chou
Baca Juga: Awal Mula Lahirnya Peradaban Cina Kuno dan Gambaran Kehidupan Masyarakatnya
Pada era pemerintahan Dinasti Chou, masyarakat Cina Kuno menganut sistem pemerintahan feodalisme yang disertai dengan pembagian kekuasaan pemerintahan.
Dalam sistem feodalisme, kaisar enggak langsung menangani urusan kenegaraan.
Sistem pemerintahan ini didasari anggapan bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral dan suci.
Kaisar menjadi sosok yang dihormati sebagai anak dewa langit sehingga enggak layak untuk turut mengurus urusan politik.
Pemerintahan Chou membagi Cina menjadi sejumlah kerajaan kecil yang dipimpin oleh raja bawahan atau raja vassal.
Raja vassal ini bertugas untuk menegakkan aturan dari pemerintah pusat.
Sedangkan pemerintahan pusat berada di bawah kekuasaan kaisar.
Tiap raja vassal punya hak untuk mengembangkan dan memperkuat kekuasaannya.
Hak-hak raja vassal meliputi hak membangun angkatan perang dan memperkuat pasukan.
Tujuan pemberian hak ini berguna untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu kaisar perlu pasukan untuk memperluas wilayahnya.
Raja vassal harus mengirimkan pasukan-pasukan kerajaannya untuk mendukung pemerintahan pusat.
Baca Juga: 7 Daftar Negara dengan Peradaban Tertua di Dunia, Bukan hanya Yunani
Kehidupan Masyarakat di Era Dinasti Chou
Pemerintahan Dinasti Chou pusatnya di Hao (sekarang Xi'an).
Masa pemerintahan Dinasti Chou ditandai oleh banyak perang dan perubahan politik.
Salah satunya adalah pemindahan ibu kota dari Hao ke Luoyang di sebelah Timur.
Pasca pemindahan ibu kota itu, keadaan politik Cina jadi stabil, perekonomian dan perkotaan juga bertumbuh dengan baik.
Pada era Dinasti ini uang mulai digunakan sebagai pengganti sistem barter dalam perdagangan sehari-hari.
Era Dinasti ini terbagi menjadi dua periode, yaitu:
1. Periode Catatan Musim Bunga dan Musim Rontok
Pada abad 8 SM, kekuasaan Dinasti Chou terpecah menjadi zaman musim bunga dan musim rontok.
Zaman ini, pemerintah tentara-tentara daerah yang dilantik pada era Dinasti Chou mulai mempergunakan kekuasaan untuk memperoleh hegemoni.
Kondisi ini makin diperburuk dengan adanya serangan orang-orang yang berasal dari barat laut.
Baca Juga: 15 Fakta Menarik Tembok Besar Tiongkok yang Jadi Tembok Perpanjang di Dunia
Pada era ini banyak muncul aliran filsafat, seperti konfusianisme dan taoisme.
Kerajaan Chou dibagi jadi 9 negara bagian, yang tiap negaranya harus terus memberikan upeti.
2. Periode Peperangan Antarnegara
Periode ini selama abad ke- 5 SM, raja Chou enggak lagi memegang kekuasaan sepenuhnya.
Situasi Cina mengalami perubahan yang sangat besar.
Banyak negara kepangeranan kecil yang sudah dikuasai dan menyisakan 7 negara besar, yaitu Chin, Chu, Yan, Han, Zhao, Wei, dan Qi yang jadi negara-negara utama pada zaman negara-negara berperang.
Pada 230 SM, Raja Yingzheng dari negara Chin memulai kampanye menyatukan Cina.
Dalam kurun waktu 9 tahun, negara Chin berhasil membasmi 6 negara lain dan menyatukan Cina di 221 SM.
Dengan masuknya ke zaman ini, situasi Cina yang terpecah belah selama 600 tahun kembali menyatu.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar