GridKids.id - Halo, Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk membahas peradaban-peradaban kuno dunia.
Jika pada kesempatan sebelumnya kamu sudah diajak mengenal peradaban mesopotamia dan peradaban persia, kini kamu akan diajak mengenal peradaban Cina Kuno nih, Kids.
Dalam buku berjudul Peradaban Cina Kuno (2019) karya N. Fardhilah membahas tentang awal mula dari salah satu peradaban tertua di dunia ini.
Peradaban Cina Kuno telah melahirkan banyak budaya yang penting bagi umat manusia seperti kertas, teh, kain sutra, hingga jam mekanik.
Melihat kembali ke awal mulanya, wilayah Cina terdiri dari gunung, padang atau hamparan pasir, juga laut.
Selama ribuan tahun, masyarakat Cina Kuno tertutup dari pengaruh dunia luar.
Hal ini jugalah yang memengaruhi perkembangan cara hidup di Cina Kuno berbeda dari peradaban kuno lainnya di dunia.
Sejak sekitar 5.000 SM atau zaman Neolithikum, masyarakat Cina Kuno sudah mengupayakan pertaniannya sendiri.
Pusat usaha pertanian rakyat bermuara di lembah Sungai Kuning, di mana ditanam berbagai macam sayur mayur, buah-buahan, kacang-kacangan, juga mengembangkan peternakan seperti babi, ayam, juga anjing.
Lalu, di sepanjang sungai Yangtze yang hangat juga dingin, masyarakat Cina Kuno mengembangkan pertanian padi sebagai bahan pangan pokok.
Nah, kebudayaan masyarakat Cina Kuno yang bertani ini dikenal dengan kebudayaan Yangshao. Peradaban Cina Kuno lahir di lembah sungai Kuning dan sungai Yangtze.
Baca Juga: 7 Daftar Negara dengan Peradaban Tertua di Dunia, Bukan hanya Yunani
Gambaran Kehidupan Masyarakat Cina Kuno Awal
Masyarakat petani Cina Kuno lalu mulai membangun sebuah permukiman sebagai tempat tinggal.
Masyarakat ini dikenal menggunakan peralatan dari batu untuk berladang.
Kala itu juga diketahui, masyarakatnya sudah bisa membuat lukisan yang indah di keramik misalnya pada vas bunga.
Permukiman masyarakat Cina Kuno awal ini dikelilingi oleh parit sebagai bentuk perlindungan dari serangan hewan-hewan liar.
Rumah-rumah petani dibuat dengan bentuk sebagiannya masuk ke dalam tanah dengan atap dari jerami.
Di bagian atap rumah, terdapat lubang untuk mengeluarkan asap dari tungku yang ada di dalam rumah.
Dinding rumah masyarakat Cina Kuno awal terbuat dari kayu yang dilapisi dengan lumpur, untuk menjaga suhu tetap sejuk.
Kebudayaan Yangshao ini bertahan selama beberapa ribu tahun sampai digantikan oleh kebudayaan Longshan sekitaran 2.500 SM.
Pergantian kebudayaan ini menandai pergantian kebudayaan agraris menjadi kebudayaan kerajaan.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar