Dilansir dari Live Science, bagian luar telinga manusia dan mamalia dikenal sebagai pinna.
Pada banyak hewan yang mahir berburu atau diburu, gerakan pinna sering menyertai satu sama lain.
Gerakan ini memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada rangsangan pendengaran.
Sementara pada manusia, bagian penggerak telinga telah menjadi struktur vestigial.
Struktur vestigial sendiri merupakan atribut dalam tubuh manusia yang telah kehilangan fungsinya.
Beberapa bagian tubuh lain yang menjadi struktur vestigial adalah gigi bungsu dan tulang ekor.
Untuk itulah kenapa daun telinga manusia tak bisa digerakkan karena tak diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia.
Gerakan Telinga Hanya Terbatas
Namun demikian, kemampuan seseorang menggerakkan telinga tak sepenuhnya hilang, lo.
Otot-otot yang kuat di sekitar telinga bisa menggerakkan telinga pada batas tertentu.
Baca Juga: Termasuk Organ Penting, Ini 5 Tips Menjaga Kesehatan Telinga dan Pendengaran
"Otot yang lebih kuat di sekitar telinga pasti membantu," ungkap profesor ilmu saraf dan teknologi
Daniel J. Strauss,
Jadi, manusia memang tak memiliki kemampuan untuk menggerakkan telinganya ya, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar