GridKids.id - Kids, apa yang kamu ketahui tentang burung unta?
Pada artikel ini GridKids akan mempelajari tentang karakteristik, habitat, dan sejarah budidaya burung unta.
Burung unta merupakan salah satu jenis burung yang enggak bisa terbang meski memiliki sayap.
Burung unta adalah burung tanah terbesar dengan berat sekitar 100-156 kilogram dengan tinggi mencapai 210-275 sentimeter.
Tahukah kamu? Burung unta bereproduksi dengan cara bertelur dan ukuran telurnya sekitar 15 sentimeter, lo.
Menariknya pengeraman telur burung unta dilakukan oleh indukan betina di siang hari dan malam hari oleh indukan jantan.
Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui karakteristik, habitat, dan sejarah budidaya burung unta, Kids!
Burung unta termasuk jenis hewan dengan tubuh besar yang menyukai air. Namun, bisa bertahan hidup dengan cukup lama tanpa menyentuh air, ya.
Dinamakan burung unta karena lehernya panjang seperti halnya hewan unta maka dari itu antara bagian kepala dan besar tubuhnya sangat jauh berbeda.
Burung unta juga termasuk burung terbesar yang masih hidup hingga saat ini.
Baca Juga: Meski Bersayap, Kenapa Burung Unta Tak Bisa Terbang? #AkuBacaAkuTahu
Meski enggak bisa berlari, burung unta memiliki ciri khas dari gerakannya yaitu berlari.
Bahkan burung unta bisa dikatakan satu-satunya burung yang hebat pada saat berlari, ya.
Kepala dan leher burung unta enggak berbulu, sedangkan tubuhnya memiliki bulu yang amat lebat.
Leher burung unta yang panjang menjadikan hewan ini mudah untuk melihat posisi musuh sehingga bisa menghindar dengan secepat mungkin.
Diketahui bahwa burung unta enggak mudah dijumpai di kawasan Asia Tenggara, lo.
Melainkan bisa dijumpai dengan mudah di kawasan Afrika Tengah dan Afrika Selatan. Terutama di daerah savana atau padang rumput.
Kini jumlah populasi burung unta enggak begitu banyak. Diketahui persebarannya yang paling banyak bisa dijumpai di hampir seluruh dataran Afrika.
Burung unta termasuk omnivora yang memakan berbagai macam bahan makanan, seperti biji-bijian, dedaunan, bunga, akar, serangga, mamalia kecil, dan reptil.
Baca Juga: Burung Unta Membenamkan Kepalanya ke Tanah, Benarkah untuk Melindungi Diri? AkuBacaAkuTahu
Ditemukan cangkang telur burung unta yang berupa artefak dari Afrika Selatan yang dijadikan hiasan dan tempat minum.
Nah, ini menandakan bahwa manusia telah mengenal burung unta sejak 60 ribu tahun silam.
Pada zaman Romawi Kuno, burung unta adalah makanan para bangsawan, sedangkan bulunya juga digunakan untuk aneka macam hiasan.
Perburuan burung unta terus berlanjut hingga abad ke-19 sehingga membuat burung besar ini hampir punah.
Budidaya burung unta dimulai pada abad ke-19 untuk pertama kali di Afrika Selatan yang bertujuan menjaga kelestariannya.
Peternak menangkap anakan-anakan burung unta di dalam liar, kemudian anakan tersebut dibesarkan dan dipanen bulunya setiap 7-8 bulan.
Demikianlah informasi tentang karakteristik, habitat, serta sejarah budidaya burung unta.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar