GridKids.id - Kids, seperti yang kita ketahui bahwa pada hari ini, Minggu (4/6), umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak.
Hari Raya Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja. Sementara di Malaysia, Singapura, dan Sri Lanka disebut Vesak.
Kata 'waisak' berasal dari bahasa Pali yaitu 'vesakha' yang diambil dari bahasa Sanskerta 'vaisakha'.
Nah, kata 'vesakha' diambil dari bulan dalam kalender Buddhis yang umumnya jatuh pada bulan Mei di kalender Masehi atau di akhir April atau awal Juni, ya.
Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia dipusatkan di kompleks Candi Borobudur, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Tahukah kamu? Umat Buddha sering kali menyebut Hari Raya Waisak dengan istilah Tri Suci Waisak, Kids.
Ini dikarenakan dalam perayaan Waisak terdapat tiga peristiwa penting yang terjadi di bulan Vesakha saat bulan purnama, lo.
Waisak dalam agama Buddha merupakan peringatan untuk menghormati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddharta Gautama, pendiri agama Buddha.
Yuk, kita cari tahu sama-sama apa saja peristiwa penting yang melatarbelakangi perayaan Hari Raya Waisak, Kids!
Peristiwa Penting Tri Suci Waisak
1. Kelahiran Pangeran Siddharta Gautama pada Tahun 623 SM
Baca Juga: 6 Perbedaan Candi Hindu dan Buddha Dilihat dari Ciri-cirinya, Apa Saja?
Kelahiran Pangeran Siddharta Gautama merupakan peristiwa penting pertama yang diperingati dalam Hari Raya Waisak.
Menurut legenda, Siddharta lahir di Lumbini, Nepal pada malam bulan purnama di bulan Waisak.
Ibunya bernama Ratu Maya bermimpi indah bahwa sebelum kelahirannya beliau memimpikan seekor gajah putih masuk ke dalam tubuhnya.
Nah, mimpi ini dianggap sebagai pertanda bahwa anak yang dilahirkan akan menjadi sosok yang luar biasa.
Kelahiran Siddharta menjadi titik awal dari perjalanan spiritualnya yang akan mengubah dunia, Kids.
2. Pangeran Siddharta Mencapai Penerangan Agung pada Tahun 588 SM
Peristiwa kedua yang dirayakan dalam Hari Raya Waisak adalah pencerahan Siddharta Gautama.
Pada usia 29 tahun, Siddharta meninggalkan istana dan hidup sebagai pertama.
Diketahui setelah bertahun-tahun mencari kebenaran dan jalan keluar dari penderitaan manusia, ia mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India.
Siddharta mencapai pencerahan yang dalam dan menyadari Empat Kebenaran Mulia serta Jalan Tengah yang menjadi dasar ajaran Buddha pada malam bulan purnama di bulan Waisak.
Baca Juga: 3 Bagian Candi Hindu-Buddha Secara Umum dan Penjelasannya
Maka dari itu, pencerahan ini menjadi momen penting dalam sejarah agama Buddha karena Siddharta menjadi Buddha 'Sang Tercerahkan'.
3. Parinibbana Sang Buddha atau Wafatnya Siddharta Gautama pada 543 SM
Peristiwa ketiga atau yang terakhir yang diperingati dalam Hari Raya Waisak adalah Parinibbana Sang Buddha, atau kematian Siddharta Gautama.
Setelah mengajar dan menyebarkan ajaran Buddha selama 45 tahun, Siddharta meninggal pada usia 80 tahun di Kushinagar, India.
Tahukah kamu? Parinibbana dalam tradisi Buddha bukanlah kematian yang dianggap sebagai akhir, Kids.
Melainkan kebebasan penuh dari siklus kelahiran dan kematian dari sebuah pencapaian tingkat tinggi dalam perjalanan spiritual.
Berikut ini secara pokok rangkaian perayaan Hari Raya Waisak, yaitu:
1. Pengambulan air berkat dari mata air Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.
2. Ritual pemberian dana makanan kepada para bhikkhu atau biksu oleh masyarakat yang disebut pindapatta.
Hal ini bertujuan untuk memberikan kesepatan kepada masyarakat untuk melakukan kebajikan.
3. Melakukan samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama.
Baca Juga: Berikut 5 Kerajaan Bercorak Buddha dari Berbagai Daerah di Indonesia
Penentuan bulan purnama berdasarkan pada perhitungan falak sehingga puncak purnama bisa terjadi di siang hari.
Tak hanya upacara pokok seperti penjelasan di atas, tetapi juga ada pradaksina, pawai, serta acara kesenian, ya.
Demikianlah informasi tentang tiga peristiwa penting yang dirayakan dalam Hari Raya Waisak oleh umat Buddha.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar