Ketika ada tamu istimewa atau ritual adat, coto Makassar akan menjadi hidangannya, Kids.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa coto Makassar ini diciptakan oleh rakyat jelata yang disajikan kepada pengawal kerajaan.
Di dalam catatan sejarahnya, pada abad 16 hidangan coto Makassar sebagai kuliner khas juga mendapat pengaruh dari kuliner China.
Yap, hal tersebut bisa terlihat dari jenis sambal yang digunakan, yaitu sambal tauco.
Kelezatan yang memanjakan lidah ketika menikmati hidangan Coto Makassar ini tak terlepas dari pengolaan berbagai jenis bumbu yang digunakan.
Coto Makassar memiliki cita rasa tinggi karena coto memiliki bumbu segudang rempah.
Untuk meramu coto Makassar setidaknya menggunakan 40 jenis bumbu lokal (rampa patang pulo).
Bumbu-bumbu tersebut terdiri dari kacang, kemiri, cengkeh, pala, foeli, sereh yang ditumbuk halus, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, ketumbar putih, dan lainnya.
Keunikannya bumbu tersebut enggak hanya menciptakan cita rasa yang gurih.
Bumbu-bumbu ini juga bisa berfungsi sebagai penawar zat yang terdapat dalam babat, hati, jantung, dan limpah yang mengandung kolesterol.
Keunikan lainnya bisa terlihat saat pengunjung yang diberikan campuran daun bawang dan bawang goreng.
Baca Juga: 5 Makanan Khas Jawa yang Identik dengan Perayaan Iduladha, Apa Saja?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar