GridKids.id - Kids, pada artikel Belajar dari Rumah (BDR) kali ini kamu masih akan diajak belajar bersama tentang keanekaragaman hayati.
Pada artikel BDR sebelumnya kamu sudah lebih dulu diajak belajar tentang pengertian, tingkatan, hingga contoh flora dan fauna di Indonesia.
Nah, kali ini kamu akan diajak melihat apa saja manfaat keberagaman hayati bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di muka Bumi.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman ekosistem dan habitat yang disertai banyaknya spesies hewan dan tumbuhan yang menghuni ekosistemnya.
Ada banyak jenis hewan dan tanaman unik di Indonesia karena letak Indonesia yang strategis berada di tengah benua Asia dan benua Australia.
Letak Indonesia inilah yang memengaruhi keanekaragaman hayati yang ada dan ditemukan di Indonesia.
Keanekaragaman hayati ini lalu dimanfaatkan oleh manusia secara bijak untuk mendukung kehidupannya.
Lalu, apa sajakah manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia?
Manfaat Keanekaragaman Hayati bagi Kehidupan Manusia
1. Sebagai sumber pangan
Keanekaragaman hayati bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan bagi manusia.
Baca Juga: Keanekaragaman Hayati: Pengertian dan Tingkatannya, IPA Kelas 10 SMA
Sumber pangan bagi manusia ini bisa berasal dari hewan maupun tumbuhan, Kids. Misalnya:
- sumber karbohidrat berupa tanaman padi, singkong, jagung, sagu, gandum, talas, dan tanaman umbi lainnya.
- sumber protein: daging ayam, daging sapi, daging kambing, udang- seafood, hingga ikan-ikanan.
- Sayur-sayuran yang bersumber dari berbagai macam tanaman sayur seperti bayam, kangkung, tomat, wortel, sawi, kubis, buncis, dan lain sebagainya.
- Buah-buahan, seperti apel, pisang, mangga, nanas, jeruk, melon, semangka, durian, dan masih banyak lagi.
- Minuman kaya vitamin dan mineral seperti susu sapi dan susu kambing.
2. Sumber Sandang
Pakaian yang dikenakan manusia berasal dari hewan dan tumbuhan.
Seiring kemajuan zaman, pakaian dibuat dari bahan-bahan sintesis tapi masih ada beberapa produk fashion yang dibuat dari bagian tubuh hewan atau tumbuhan tertentu.
- kain terbuat dari kapas yang jadi buah dari tanaman randu
- kain sutra terbuat dari pintalan benang yang berasal dari ulat sutra
Baca Juga: Keanekaragaman Hayati di Indonesia: Flora dan Fauna, IPA Kelas 10 SMA
- jaket wol terbuat dari rambut domba atau biri-biri
- jaket kulit, tas, dan ikat pinggang terbuat dari kulit hewan reptil seperti buaya hingga ular.
- Pakaian tradisional dengan berbagai aksesoris bisa memanfaatkan tulang belulang hewan, bulu burung, hingga kulit kayu.
3. Sumber Papan
Rumah sebagai tempat tinggal manusia dibuat dari berbagai jeni tumbuhan sebagai bahan bangunannya.
Ada bermacam-macam pohon berkayu yang dimanfaatkan, mulai dari kayu jati, kayu sengon, kayu bangkieri, kayu mahoni yang dimanfaatkan sebagai atap rumah, pintu, kusen jendela, hingga dinding rumah.
Banyak rumah-rumah di daerah pedalaman yang menggunakan bambu sebagai dinding dan penyangga bangunan.
Atap rumah-rumah tradisional juga memanfaatkan alang-alang juga daun kelapa kering sebagai rumbainya.
4. Bahan Obat
Indonesia punya sekitar kurang lebih seribu spesies tanaman obat yang bisa ditanam sebagai tanaman obat keluarga (toga).
Teknologi yang terus berkembang mendorong kemajuan industri jamu atau obat tradisional untuk bisa memahami manfaat-manfaat dari tiap bagian tanaman yang berkhasiat.
Baca Juga: 5 Jenis Tanaman Toga Beserta Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh
Penggunaan tanaman sebagai obat ini dianggap lebih aman dan minim efek samping.
Beberapa contohnya misalnya jahe, kencur, temulawak, daun sirih, kayu putih, buah mengkudu, juga alang-alang.
Nah, Kids, itulah tadi beberapa manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia jika bisa memanfaatkannya dengan bijak.
Pertanyaan: |
Apa saja manfaat keanekaragaman hayati di bidang pangan? |
Petunjuk, cek lagi page 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar