Karena sifatnya membujuk, salah satu hal penting yang harus ada dalam jenis karangan ini adalah data dan fakta.
Dengan kedua hal tersebut, pengarang akan lebih mudah memengaruhi serta membujuk pembacanya.
3. Karangan deskripsi
Jenis karangan ini menggambarkan suatu obyek dengan rinci agar pembacanya bisa seolah-olah merasakan, melihat, dan mengalami obyek itu sendiri.
Karangan deskripsi ini terbagi menjadi dua, yaitu deskripsi spasial dan deskripsi obyektif.
Karangan deskripsi spasial memuat gambaran suatu tempat. Sementara itu, deskripsi obyektif disusun dengan memberi rincian secara jelas mengenai identitas suatu hal.
4. Karangan narasi
Karangan narasi berisi tentang rangkaian peristiwa atau kejadian yang membentuk alur cerita atau plot.
Cerita ini dapat berupa fiksi (rekaan) dan nonfiksi (faktual), Kids.
Narasi disusun berdasarkan kronologis atau urutan terjadinya peristiwa. Dalam karangan narasi termuat plot, tokoh dan penokohan, serta latar cerita.
Baca Juga: Mengenal 5 Ciri Karangan Nonfiksi dalam Bahasa Indonesia, Apa Saja?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar