GridKids.id - Belum lama ini, anak usia 5 tahun meninggal karena terkena gigitan anjing rabies.
Karena kejadian tersebut, masyarakat pun cukup khawatir apakah rabies bisa sembuh atau enggak. Pasalnya efek penyakit ini cukup berbahaya.
Lantas, apakah penyakit rabies bisa sembuh meski sudah diobati?
Untuk mengenal lebih jauh penyakit yang bisa menyebabkan kematian ini, simak penjelasan berikut ini.
Rebies adalah penyakit infeksi virus Iyssa dari genus rhabdoviridae yang menginfeksi otak dan saraf.
Penyakit ini sangat mematikan karena disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf manusia dan hewan.
Meskipun telah dikembangkan vaksin dan pengobatan untuk mencegah rabies, jika seseorang sudah terinfeksi virus rabies, maka kemungkinan sembuhnya sangatlah kecil.
Sebab virus rabies menyebar melalui saliva hewan yang terinfeksi dan bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan hewan atau melalui luka terbuka pada kulit.
Dilansir dari Mayo Clinic, kebanyakan tak ada pengobatan efektif untuk mengatasi infeksi rabies.
Pengobatan penyakit ini bertujuan mencegah infeksi parah sampai berujung kematian.
Oleh karena itu, jika kamu merasa telah terkena rabies, kamu harus mendapatkan serangkaian suntikan untuk mencegah infeksi.
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Anjing dan Kucing Kepanasan yang Harus Segera Diwaspadai
Biasanya gejala rabies pada manusia dapat terjadi dengan cepat selama minggu pertama setelah terinfeksi virus.
Gejala awal rabies yang umum terjadi bisa berupa tubuh yang melemah, demam, dan sakit kepala.
Jika sebelumnya tak ada riwayat paparan hewan rabies, gejala ini seharusnya tak menimbulkan kecurigaan rabies.
Karena virus infeksi ini sangat mirip dengan flu biasa atau infeksi virus lainnya.
Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, virus rabies tumbuh di lapisan jaringan paling dalam di bawah kulit manusia (disebut jaringan subkutan), atau dari otot, ke saraf tepi (yaitu saraf saraf di tubuh di luar otak atau sumsum tulang belakang).
Virus berjalan di sepanjang saraf ke sumsum tulang belakang dan otak dengan perkiraan kecepatan 12 - 24 mm per hari.
Orang yang terinfeksi virus rabies biasanya menunjukkan perubahan perilaku dan tanda klinis saat virus memasuki otak.
Masa inkubasi atau selang waktu sejak virus masuk ke tubuh sampai menimbulkan gejala penyakit berkisar dari beberapa hari hingga bulan, bahkan bisa selama 1 tahun.
Pertolongan Pertama saat Digigit Anjing
Jika kamu digigit anjing rabies, penting untuk segera merawat lukanya untuk mengurangi risiko infeksi bakteri atau virus rabies.
Selain itu, kamu juga perlu menilai lukanya, guna memastikan tingkat keparahannya.
Baca Juga: Lidah Buaya Salah Satunya, Ini Daftar Tanaman Hias yang Beracun bagi Anjing
Sebab, jenis pertolongan pertama yang perlu diberikan akan bervariasi, tergantung dari tingkat keparahan gigitan.
Jika kulit tak rusak, kamu dapat mencuci area kulit yang digigit dengan air hangat dan sabun.
Namun, apabila kulit mengalami kerusakan, segeralah cuci area tersebut dengan sabun dan air hangat.
Kemudian, tekan lukanya dengan lembut untuk mengeluarkan darahnya dan menutup lukanya. Sebab, mengeluarkan darah yang ditekan dari luka gigitan tersebut dapat membantu mengeluarkan kuman.
Jika luka gigitan anjing sudah menyebabkan perdarahan sedari awal, kamu perlu mengoleskan kain bersih ke lukanya.
Pastikan untuk menekan lukanya secara perlahan untuk menghentikan perdarahan.
Kemudian, tindak lanjuti dengan mengoleskan losion atau cairan antiseptik dan tutup lukanya dengan perban steril.
Semua luka gigitan anjing, bahkan yang kecil, harus dipantau untuk tanda-tanda infeksi sampai benar-benar sembuh.
Setelah itu, jagalah agar luka tetap tertutup dan ganti perban setiap hari.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Halodoc.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar