Pola angin pun berinteraksi dengan topografi yang mempengaruhi keberadaan gurun.
Udara yang menyapu dari laut ke arah pegunungan melepaskan kelembapannya sebagai curah hujan atau salju ke lereng saat udara naik. Sedangkan saat udara tenggelam ke sisi lain, udara pun menjadi kering.
Akan tetapi, pada saat udara melintasi pegunungan dan menghilang di sisi lain, udara pun menjadi kering.
Kondisi seperti ini terjadi pada Gurun Mojave di Calfornia. Kendati demikian, terkadang daerah pedalaman juga lebih kering karena letaknya sangat jauh dari kumpulan air yang besar.
Pengaruh Perubahan Iklim
Menurut Andreas Prein, ilmuwan atmosfer di National Center for Atmospheric Research di Boulder, mengatakan bahwa perubahan iklim membentuk batas-batas gurun pasir di seluruh dunia.
Perubahan iklim pun memperluas zona pembentukan gurun.
Adanya kenaikan suhu dapat mempercepat pergeseran dengan meningkatkan penguapan air dan membuat udara menjadi lebih kering.
Keseimbangan curah hujan pun terganggu karena banyak terjadi penguapan dan wilayah gurun semakin meluas.
Secara global, dengan pemanasan, diperkirakan adalah bahwa kita akan mengalami lebih banyak penguapan, dan perluasan wilayah gurun yang ada.
Saat kabut itu bergerak di atas daratan, uap air tetap berada di udara alih-alih jatuh sebagai hujan.
Baca Juga: Kenapa Unta yang Hidup di Gurun Pasir Punya Punuk? #AkuBacaAkuTahu
Ini dapat menciptakan gurun yang berbatasan dengan lautan, seperti Atacama di Chili yang merupakan salah satu tempat terkering di Bumi.
Nah, Kids enggak semua gurun juga panas, lo. Bagian Arktik dan Antartika bisa dikatakan sebagai gurun, meski begitu tempat tersebut juga kering.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar