Kondisi ini dianggap bisa mengancam ASEAN, sehingga mendorong pembentukan Deklarasi Persetujuan ASEAN- Zone of Peace, Freedom, and Neutrality (ZOPFAN) di Kuala Lumpur pada 1971.
Pada 1983 dibentuk Southeast Asian Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ) yang dideklarasikan di Manila pada 1987.
Sejak tergabung di ASEAN, Indonesia menghadapi berbagai tantangan-tantangan yang berat, nih, Kids.
Berbagai situasi ini membuat Indonesia mulai kehilangan kepercayaan dan banyak mendapat kecaman oleh negara-negara anggota ASEAN lainnya.
Situasi domestik Indonesia dianggap jadi kondisi yang paling berpengaruh dengan situasi yang kacau dan enggak menguntungkan ini.
Pada 1998, Pemerintah Orde Baru harus menghadapi krisis moneter ketika situasi ekonomi negara enggak stabil.
Selain itu, beberapa kondisi yang memicu kericuhan di daerah-daerah Indonesia juga bermunculan karena ada ketidakpuasan dan rasa enggak percaya pada pemerintah.
Kala itu juga muncul sikap anti-Cina yang membuat kondisi sosial kala itu sangat mencekam dan enggak tenteram.
Kondisi ini mulai menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru tentang fungsi Pancasila sebagai pemersatu Bangsa Indonesia.
Baca Juga: Kegiatan Ekonomi Negara Anggota ASEAN, Tak Hanya Sektor Pertanian
Dari situ mulailah muncul berbagai paham baru yang berlandaskan Islam yang dianggap lebih bisa menjaga dan memperbaiki kondisi masyarakat yang kala itu carut marut.
Kebakaran hutan di Pulau Sumatra dan Kalimantan pada 1997-1998 menjadi salah satu masalah yang memicu kecaman untuk Indonesia dari Negara-Negara ASEAN lainnya.
Komentar