GridKids.id - Petir atau biasa disebut halilintar terjadi pada saat hujan akan tiba.
Petir ditandai dengan kilatan cahaya putih, diikuti dengan dentuman atau suara yang keras dan bergema.
Bagaimana proses terjadinya petik dan dampaknya, ya?
Petir adalah kilatan cahaya putih yang terang, diikuti dengan suara gemuruh yang dikenal sebagai guntur atau guruh.
Petir sangat panas. Kilat yang dihasilkan selama proses terjadinya petir dapat memanaskan udara di sekitarnya.
Panas ini menyebabkan udara di sekitarnya mengembang dan bergetar dengan cepat yang lantas menciptakan guntur menggelegar sesaat setelah melihat kilatan petir.
Pada umumnya petir terjadi karena adanya beda potensial antara awan dengan bumi atau dengan awan lainnya.
Ketika awan diisi dengan muatan, muatan positif terbentuk di bagian atas awan dan muatan negatif terbentuk di bagian bawah awan.
Selain itu, seiring bertambahnya muatan positif dan negatif, akan terjadi percikan besar di antara awan.
Umumnya petir terjadi di antara awan, namun terkadang juga terjadi di antara awan dan permukaan bumi.
Baca Juga: Kenapa Tak Boleh Menggunakan Air saat Ada Petir? #AkuBacaAkuTahu
Dampak sambaran petir
Tak hanya menghasilkan kilatan cahaya yang menyilaukan dan terdengar seperti suara yang menggelegar, petir juga memiliki dampak yang luar biasa bagi kehidupan manusia.
Berikut adalah efek dari adanya petir, diantaranya adalah:
1. Efek Listrik
Ketika petir terjadi, itu akan menyebabkan gejala listrik pada manusia.
Ketika arus petir melewati konduktor ke tahanan tanah instalasi penangkal petir, terjadi penurunan tegangan resistif.
Arus petir ini juga akan memicu tegangan tinggi di sekitar elektroda pentanahan, yang cukup berbahaya bagi makhluk hidup di sekitarnya.
Orang yang selamat dari sambaran petir dapat pula menderita berbagai gejala yang bertahan lama, termasuk kehilangan ingatan, pusing, lemah, mati rasa, serta penyakit yang mengubah hidup lainnya.
Sambaran petir juga dapat menyebabkan serangan jantung dan luka bakar yang parah.
Panas petir yang ekstrem akan menguapkan air di dalam pohon dan menciptakan uap yang dapat menghancurkan pohon.
Tak hanya manusia dan makhluk hidup, National Oceanic & Atmospheric Administration (NOAA) juga menyebut petir dapat merambat lebih jauh melalui air, pagar logam, saluran listrik atau pipa ledeng.
Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Penangkal Petir? Ini Konsep dan Cara Kerjanya
Akibatnya, petir dapat merusak apapun yang dilaluinya sehingga akhirnya dapat menyebabkan konsleting listik, kebakaran, dan menganggu sistem komunikasi.
2. Efek Thermal
Petir juga dapat menyebabkan efek thermal.
Perlu dicatat bahwa efek thermal adalah proses pelepasan petir yang terbatas pada peningkatan suhu konduktor yang dilalui arus petir yang besar.
Waktunya cukup singkat, dampaknya pada sistem proteksi petir juga dapat diabaikan.
3. Efek Tegangan Tembus Samping
Tindakan selanjutnya saat petir terjadi adalah titik tumbukan pada sistem proteksi petir dengan tegangan yang jauh lebih tinggi untuk elemen logam di sekitarnya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar