2. Aktif Berorganisasi
Soekarno mulai dikenal ketika menjadi anggota Jong Java cabang Surabaya pada tahun 1915. Pada tahun 1926, ia mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) di Bandung.
Organisasi ini merupakan cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI) yang kemudian didirikan pada tahun 1927.
Setelah kembali dari pengasingan pada awal masa penjajahan Jepang, Soekarno langsung aktif dalam usaha perjuangan dan persiapan kemerdekaan Indonesia.
Soekarno aktif dalam organisasi-organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat, BPUPKI dan PPKI.
Selain itu ia juga merumuskan Pancasila, UUD 1945 serta naskah proklamasi Kemerdekaan.
3. Belajar kepada Tokoh Hebat
Tak hanya numpang tinggal di kos milik H.O.S Tjokroaminoto. Soekarno juga berguru dengan Ketua Sarekat Islam tersebut sejak muda.
Berguru ke Tjokroaminoto ini juga menjadi gerbang perkenalan dirinya dengan dunia politik.
Setelah itu, Soekarno muda pun kenal dengan sejumlah tokoh senior pergerakan.
Setelah menjadi Presiden Pertama RI, diketahui Soekarno berguru kepada Raden Mas Panji (RMP) Sosrokartono, kakak RA Kartini yang dikenal jenius dan menguasai 36 bahasa asing.
Baca Juga: 8 Bentuk Penyimpangan Saat Masa Demokrasi Terpimpin pada 1959-1965
Selain menimba ilmu religi, Soekarno juga banyak belajar tentang politik Eropa dari Sosrokartono.
Hal itu mengingat tingginya jam terbang Sosrokartono sebagai mantan wartawan Perang Dunia I.
4. Hobi Blusukan
Source | : | sosok.grid.id |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar