Hal ini mungkin terjadi karena data yang tercecer selama upaya pencatatan peristiwa-peristiwa kelahiran, kematian, dan mobilitas penduduk sangat kecil.
Registrasi penduduk dilakukan sewaktu-waktu mengikuti peristiwa dan perubahan kependudukan, seperti kelahiran, kematian, perpindahan, perkawinan, dan perceraian.
Secara teoritis data registrasi penduduk yang lebih lengkap daripada sumber-sumber data yang lain.
Ada kemungkinan tercecernya pencatatan peristiwa-peristiwa kelahiran, kematian, dan mobilitas penduduk sangat kecil.
Peristiwa-peristiwa penting yang berhubungan dengan kehidupan, maka disebut registrasi vital dan hasilnya disebut dengan statistik vital.
Tapi, perlu diketahui bahwa negara-negara berkembang seperti Indonesia, data kependudukan dari hasil registrasi kurang lengkap.
Hal ini bisa terjadi karena ada banyak kejadian-kejadian vital yang enggak dicatatkan sebagaimana mestinya karena berbagai faktor eksternal.
Registrasi ini berlangsung terus-menerus mengikuti kejadian atau peristiwa, karena statistik vital sesungguhnya memberikan gambaran tentang perubahan yang terus menerus.
Jadi, berbeda dengan sensus dan survei yang menggambarkan karakteristik penduduk hanya pada masa tertentu saja.
Adanya berbagai pencatatan peristiwa, maka pencatatan penduduk yang dilakukan oleh badan yang berbeda-beda.
Baca Juga: Pertumbuhan Penduduk dan Cara Menghitungnya, Geografi Kelas 11 SMA
Hasil sensus dan registrasi penduduk punya keterbatasan karena keduanya hanya menyediakan data statistik kependudukan.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar