Pada masa orde baru, pemerintah Indonesia meluncurkan program akronim dari kelompok belajar (kejar).
Kejar merupakan program pemberantasan buta huruf untuk kelompok masyarakat berusia 10-45 tahun supaya masyarakat bisa membaca dan menulis huruf juga angka.
Dilansir dari laman kebudayaan. kemdikbud.go.id, program ini diberlakukan karena kala itu penduduk yang buta huruf masih cukup signifikan, dilihat dari program Penuntasan Buta Huruf pada 16 Agustus 1978.
Program Kejar ini dianggap berhasil ketika pada sensus tahun 1997 jumlah penduduk Indonesia yang kala itu 80 juta jiwa masih memiliki 39,1% penduduk buta huruf.
Lalu, pada sensus penduduk tahun 1980, presentasenya menurun menjadi 28,8%, sedangkan pada sensus 1990 prosentasenya menyusut jadi 15,9%.
3. SD Inpres
SD Inpres adalah salah satu kebijakan pemerintah orde baru.
Tujuan pembangunan SD Inpres untuk memajukan pendidikan Indonesia sampai ke daerah-daerah pelosok.
SD Inpres adalah salah satu terobosan untuk meningkatkan mutu SDM khususnya di wilayah pedesaan.
Namun, SD Inpres enggak hanya muncul untuk masyarakat pedesaan saja, lo.
SD Inpres juga dibangun di perkotaan untuk masyarakat berpenghasilan rendah supaya bisa memeroleh pendidikan.
Baca Juga: Peran Pendidikan dalam Menghadapi Tantangan Era Globalisasi
Source | : | kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar