2. Rela Berkorban
Sikap rela berkorban juga diterapkan oleh para pemuda dalam organisasi-organisasi kepemudaan pada saat itu.
Mereka mengalami kegelisahan menyaksikan penderitaan rakyat Indonesia.
Mereka terus berpikir apa yang bisa dilakukan untuk membebaskan rakyat Indonesia dari penjajahan.
Pemikiran dan perjuangan nyata tersebut lahir karena adanya sikap rela berkorban.
Mereka mengorbankan tenaga, pikiran, waktu, dan materi yang dimiliki untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Mereka juga tidak menuntut apa-apa, dan tanpa imbalan.
Karena itu, lahirlah berbagai organisasi kepemudaan yang memiliki cita-cita membebaskan Indonesia dari penjajahan.
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa
Cinta tanah air dan bangsa adalah nilai yang mendorong para pemuda bergerak memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Nilai cinta terhadap tanah air dan bangsa membuat para pemuda ketika itu tidak hanya memikirkan daerahnya masing-masing.
Baca Juga: Inilah 4 Pengaruh Organisasi Budi Utomo pada Sumpah Pemuda 1928
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar