Permasalahan mulai memasuki konflik utama.
2. Höhepunkt der Handlung
Ketegangan dan konflik mulai memuncak dengan hal-hal tak terduga.
3. Verzögerung atau fallende Handung
Masalah lain muncul di saat masalah awal mulai mereda.
4. Lösung
Akhir cerita melalui tragedi bencana.
Tindakan dalam drama tradisional, seperti peran dan karakter tokoh ditentukan oleh bentuk percakapannya.
Pemain drama lebih banyak berimproviasasi dan tak terpaku pada naskah.
Alur ceritanya juga mengaitkan tiga kesatuan, yaitu tempat, waktu, dan kejadian (plot).
Drama tradisional bersifat supel, karena bisa dipentaskan di mana saja.
Baca Juga: 7 Kota dengan Pertunjukan Teater Terbaik di Dunia, Salah Satunya New York
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar