GridKids.id - Apa saja ciri-ciri puisi rakyat dan kaidah kebahasaannya, Kids?
Kali ini GridKids akan mempelajari ciri-ciri puisi rakyat dan kaidah kebahasaannya, ya.
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Puisi bisa dibedakan menjadi dua, yaitu puisi baru dan puisi rakyat atau puisi lama.
Puisi disajikan dalam bahasa yang indah dan bersifat imajinatif ya, Kids.
Orang yang membuat atau menulis puisi disebut penyair, sedangkan yang membaca puisi dikenal dengan deklamator.
Puisi rakyat atau lama adalah puisi yang terikat dengan aturan dan ketentuan-ketentuan tertentu.
Puisi rakyat juga dipahami sebagai jenis puisi yang berkembang pada kehidupan sehari-hari sebagai tradisi masyarakat setempat.
Maka dari itu, puisi rakyat banyak tersebar secara lisan, Kids.
Puisi rakyat bersifat terikat atau baku oleh berbagai ketentuan, seperti banyaknya suku kata pada setiap larik, pola rima, hingga larik setiap bait.
Jenis-jenis puisi rakyat, yaitu pantun, gurindam, syair, mantra, talibun, seloka, dan karmina.
Baca Juga: 4 Ciri-Ciri Puisi Lama dan Puisi Baru serta Perbedaannya dengan Pantun
Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui ciri-ciri puisi rakyat dan kaidah kebahasaan.
Ciri-Ciri Puisi Rakyat
1. Disampaikan lewat mulut ke mulut sehingga tergolong sebagai sastra lisan.
2. Terikat oleh aturan-aturan, seperti jumlah suku kata, rima, dan irama.
3. Sering kali enggak dikenal nama pengarangnya atau anonim.
4. Sering menggunakan gaya bahasa atau majas.
Kaidah Kebahasaan Puisi Rakyat
1. Menggunakan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Kalimat tunggal merupakan jenis kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat.
Sementara kalimat majemuk ialah kalimat yang bentuknya lebih luas dari kalimat tinggal.
Baca Juga: Jawab Pertanyaan Materi Bahasa Indonesia Kelas X SMA: Pengertian dan Ciri-Ciri Puisi
Nah, biasanya kalimat majemuk memiliki dua pola kalimat atau lebih yang terdiri dari induk dan anak kalimat.
2. Mengandung Kalimat Perintah, Saran, Ajakan, Larangan, dan Kalimat Pernyataan
Puisi rakyat memuat nasihat sehingga menggunakan kalimat perintah, kalimat ajakan, kalimat larangan, dan kalimat pernyataan.
3. Menggunakan Kalimat Larangan
Kalimat larangan merupakan kalimat yang bertujuan melarang orang lain agar enggak melakukan sesuatu.
Kalimat larangan dalam pantun biasanya ditandai dengan kata 'janganlah' atau 'hindarilah'.
4. Menggunakan Kata-Kata Arkais
Arkais adalah enggak lazim dipakai, dalam hal ini merujuk pada kata.
Pengertian arkais merupakan kata yang enggak lazim ditemukan atau digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Melansir dari kompas.com, puisi rakyat menggunakan kata arkais yaitu kata-kata kuno zaman dahulu, yang sudah enggak lazim lagi digunakan pada masa kini.
Itulah informasi tentang ciri-ciri puisi rakyat dan kaidah kebahasaannya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar