GridKids.id - Cabang ilmu biologi yang termasuk teknologi menyangkut jasad hidup disebut bioteknologi.
Bioteknologi sudah ditemukan sejak ribuan tahun lalu dan masih digunakan hingga saat ini.
Bahkan beberapa makanan yang kita konsumsi sehari-hari merupakan hasil penerapan bioteknologi, Kids.
Nah, secara etimologis kata bioteknologi berasal dari bahasa Yunani, yakni 'bios' yang berarti hidup, 'teknos' ialah penerapan, dan 'logos' diartikan sebagai ilmu.
Bioteknologi diartikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan makhluk hidup dan mempelajari pemanfaatannya.
Oleh karena itu, ilmu ini bisa menghasilkan barang dan jasa yang bisa digunakan untuk memudahkan kehidupan manusia.
Bioteknologi telah menghasilkan berbagai produk berupa makanan, minuman, obat-obatan, hingga makhluk hidup.
Salah satu manfaat bioteknologi adalah menghasilkan vaksin dengan menggunakan virus.
Sementara manfaat lainnya ialah menghasilkan antibiotik dengan memanfaatkan jamur melalui beberapa proses.
Berdasarkan prinsipnya, terdapat dua jenis bioteknologi, yaitu modern dan konvensional atau sederhana.
Melansir dari gramedia.com, bioteknologi modern adalah teknik yang melibatkan rekayasa genetika sehingga menghasilkan DNA rekombinan dan organisme transgenik yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
Baca Juga: 3 Periode Perkembangan Bioteknologi Sebagai Cabang Ilmu Biologi
Bioteknologi konvensional ialah bioteknologi yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa bagi manusia dengan memanfaatkan organisme secara langsung.
Nah, pada artikel ini GridKids akan mencari tahu apa saja perbedaan bioteknologi modern dan konvensional.
Yuk, simak informasi berikut ini untuk mengetahui apa saja perbedaan bioteknologi modern dan konvensional, Kids!
Perbedaan Bioteknologi Modern dan Konvensional
No: | Bioteknologi Modern | Bioteknologi Konvensional |
1. | Mulai digunakan pada tahun 1917. | Sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu. |
2. | Membutuhkan biaya banyak dan mahal. | Biaya yang digunakan lebih murah dan sedikit. |
3. | Mampu menghasilkan atau membuat sifat organisme baru. | Enggak mampu menghasilkan sifat organisme yang baru. |
4. | Menggunakan prinsip ilmiah, seperti rekayasa genetik. | Enggak menggunakan prinsip ilmiah. |
5. | Waktu yang diperlukan lebih singkat. | Memerlukan banyak waktu dalam prosesnya. |
Baca Juga: 5 Contoh Bioteknologi Konvensional dalam Kehidupan Sehari-Hari
No: | Bioteknologi Modern | Bioteknologi Konvensional |
6. | Berupa hasil kajian dari berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan. | Berdasarkan pada hasil keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun |
7. | Diproduksi secara massal atau dalam skala besar. | Enggak diproduksi dalam skala besar. |
8. | Perbaikan genetikanya sangat terarah. | Perbaikan genetikanya enggak terarah. |
Sebagai tambahan informasi di bawah ini merupakan beberapa dampak negatif dari bioteknologi modern dan konvensional, antara lain:
1. Tanaman jagung yang direkayasa bisa mengandung zat berbahaya.
2. Organisme transgenik yang menyebar ke alam bebas bisa membahayakan lingkungan.
3. Munculnya virus seperti SARS yang disinyalir berasal dari rekayasa genetika.
4. Hewan ternak yang diberi suntikan hormon bisa membahayakan manusia.
Nah, itulah informasi tentang perbedaan bioteknologi modern dan konvensional serta dampak negatifnya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar