Tetesan air yang semakin besar akan mencapai ukuran yang cukup besar untuk jatuh dari langit sebagai hujan atau salju.
Hal tersebut disebabkan karena semakin besar tetesan air yang turun maka awan akan lebih efisien dalam menyerap cahaya dan bukan untuk menyebar cahaya.
Oleh sebab itu kita akan melihat awan yang berwarna abu-abu ketika hujan turun.
Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Awan Berdasarkan Ketinggian dan Contohnya
Kids, penting untuk mengetahui apa saja jenis awan yang menimbulkan hujan beserta karakteristiknya.
1. Awan Nimbus
Dalam bahasa Latin, nimbus berarti badai hujan. Awan Nimbus adalah awan yang membawa presipitasi, dan biasanya muncul di langit dengan warna abu-abu gelap.
Warna abu-abu berasal dari bentuknya yang padat dan dalam, yang mencegah sebagian besar cahaya matahari.
Pada awan nimbus atau awan hujan, bisa bersifat frontal dan orografis.
2. Awan Cumulonimbus
Awan cumulonimbus biasanya terbentuk dalam jumlah besar ketika dalam keadaan tak stabil.
Bahkan, awan ini dapat tumbuh vertikal, yang mengarah ke presipitasi.
Awan cumulonimbus sering disebut sebagai "petir", dan ukuran awan yang besar memperkuat interaksi listrik antara tanah dan awan, sehingga sering menciptakan kilat dan guntur.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar