Jadi, saat dalam kandungan terbentuklah lapisan pada ujung jari-jari kita yang disebut volar pads.
Lapisan inilah yang nantinya akan membentuk pola-pola unik sidik jari kita, teman-teman.
Sidik jari tak bisa dilihat secara langsung
Sidik jari mulai digunakan untuk mengungkap kejahatan sejak ditemukan oleh Alphonse Bertillion, seorang polisi Prancis.
Kebanyakan sidik jari itu sangat sulit untuk dilihat dengan mata telanjang, kecuali jika ada kotoran yang menempel.
Nah lalu bagaimana mengungkapkan kasus melalui sidik jari?
Sidik jari dapat mengungkapkan suatu kasus. Akan tetapi tidak semudah itu, ada 3 level untuk mengidentifikasi forensik sidik jari seseorang.
1. Pertama identifikasi forensik mencakup pola-pola pokok yang menjadi inti atau pusat dari sidik jari. Hanya dilihat secara umum.
Pada level kita melihat bentukan dari garis secara umum atau kasat mata.
2. Kedua, proses pengamatan lanjutan. Pada level satu mungkin belum teridentifikasi, namun pada level dua kita bisa melihat bentukan setiap garis-garis yang ada di sidik jari
3. Terakhir level tiga, petugas akan mengamati letak dan bentuk pori-pori yang ada di garis papiler (sidik jari) manusia.
Baca Juga: Benarkah Sidik Jari Manusia Enggak Ada yang Sama? #AkuBacaAkuTahu
Bila sudah sampai level tiga, proses identifikasi forensik sudah terjamin tinggi terkait pengungkapan si pemilik sidik jarinya.
Nah, begitulah cara polisi dan detektif memecahkan kasus dengan sidik jari.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar