Dalam kondisi tenggelam, air masuk ke saluran pernapasan dan mengisi paru-paru sehingga pasokan oksigen ke seluruh tubuh terhenti (hipoksemia).
Akibatnya, terjadi kerusakan pada fungsi organ, seperti jantung dan otak.
Dilansir dari BBC Science Focus Magazine melalui Kompas.com, pada umumnya tanpa adanya pelatihan manusia hanya dapat menahan nafasnya sekitar 30 hingga 90 detik.
Setelah melewati waktu singkat tersebut, manusia yang tenggelam mulai menghirup air.
Nah, seseorang yang tenggelam dan proses pernapasannya terganggu karena air masuk ke dalam paru-paru terutama pada bagian alveolus.
Alveolus adalah kantong udara yang berada di ujung saluran pernapasan dan berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru.
Alveolus yang terisi air mengakibatkan pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida secara difusi tidak dapat terjadi.
Artinya, seseorang yang tenggelam tidak dapat menghirup oksigen.
Suplai oksigen ke seluruh tubuh terputus, menyebabkan semua organ kekurangan oksigen dan proses pernapasan terganggu.
Dalam kondisi kekurangan oksigen ini, seseorang yang tenggelam menjadi tidak sadar (hipoksia).
Baca Juga: Ditemukan Setelah Tenggelam Ratusan Tahun, Kapal Karam Ini Simpan Harta Karun yang Tak Ternilai
Enggak hanya otak, organ vital lain seperti jantung juga kekurangan oksigen.
Jika seseorang yang tenggelam menghirup air selama empat hingga enam menit, maka otak akan mengalami kerusakan fatalnya hingga mengakibatkan kematian.
Hal ini berlangsung dalam beberapa menit saja, seluruh tubuh tidak akan mendapat oksigen dan menyebabkan kematian sel, jaringan, juga organ.
Otak dan organ lainnya pun tidak berfungsi dan sehingga tidak dapat diselamatkan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,alodokter |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar