Setelah mengetahui pokok masalah yang ingin disampaikan teks asli, kita dapat mulai menulis ikhtisar.
Ikhtisar ditulis dengan bahasa yang singkat namun lugas, pokok utama yang ingin disampaikan teks harus disampaikan secara singkat dalam ikhtisar tanpa mengubah maknanya.
Contoh ikhtisar 1
Teks asli
Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin seorang raja dan ratu yang mempunyai anak bernama Dayang Sumbi. Pada saat ia menenun, ia merasa lemas dan pusing. Lalu ia menjatuhkan pintalannya dan ia bersumpah bahwa siapa yang akan mengambilkannya, dia akan menikahinya.
Pada saat itu, seekor anjing bernama Tumang mengambilkannya. Mereka pun menikah, lalu dikaruniai seorang anak yang diberi nama Sangkuriang. Pada suatu hari, Dayang Sumbi menyuruh anaknya dan Tumang mencari rusa. Sangkuriang berputus asa tetapi ia tidak ingin mengecewakan ibunya, kemudian Sangkuriang memanah Tumang dan membawanya kepada ibunya.
Tiba-tiba Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan ia menanyakan kepada anaknya. Sangkuriang pun bercerita yang sebenarnya. Dayang Sumbi marah dan memukul Sangkuriang hingga pingsan. Kemudian Dayang Sumbi mengusir anaknya.
Baca Juga: Apa Itu Teks Rekon? Ini Jenis, Ciri-Ciri, dan Kebahasaannya
Setelah dewasa, Sangkuriang pergi melihat dunia luar. Ia bertemu dengan gadis cantik yang tidak lain adalah ibunya sendiri. Sangkuriang telah jatuh cinta pada gadis itu dan Sangkuriang pun melamarnya.
Pada saat akan menikah, Dayang Sumbi mengelus dahi Sangkuriang kemudian Dayang Sumbi sadar bahwa yang akan menikahinya adalah anaknya sendiri.
Dayang Sumbi ingin pernikahannya gagal. Oleh sebab itu, ia pun mengajukan syarat yang tak mungkin dikabulkan Sangkuriang.
Ia harus membuat sebuah bendungan yang mengelilingi bukit dan membuat perahu untuk menyusurinya.
Source | : | Kompas.com,ruangguru.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar