Kerajaan Mataram Kuno sudah menggunakan teknologi perahu bercadik sebagai alat transportasi air.
Kemajuan teknologi ini bisa kita lihat dalam jejak kejayaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara dengan armada laut yang kuat.
Teknologi transportasi air di Indonesia semakin berkembang pada masa kolonial.
Bangsa-bangsa Barat seperti Portugis, Belanda dan Inggris mengenalkan teknologi perkapalan yang mampu mengarungi samudra.
Pada akhir abad ke-19 Masehi, Belanda juga mengenalkan teknologi kapal uap sebagai alat transportasi massa di Indonesia.
Selanjutnya ada pada perkembangan teknologi penerbangan Indonesia yang tak lepas dari Nurtanio Pringgoadisuryo dan Wiweko Supomo.
Kedua tokoh ini berhasil menerbangkan pesawat kursi tunggal yang dinamakan dengan 'Si Kumbang'.
Perkembangan teknologi penerbangan Indonesia ini kian berkembang pesat dengan diresmikannya Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).
Pada 1842, pemerintah kolonial Belanda membangun jalur kereta api yang menghubungkan Yogyakarta, Semarang, dan Surakarta.
Pembangunan jalur kereta api ini dilakukan oleh perusahaan kereta api Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschapij (NISM).
Baca Juga: Bagaimana Pengaruh IPTEK di Bidang Transportasi pada Perubahan Ruang di ASEAN?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar