Butiran air yang di dalam membentuk awan akan semakin berkembang besar dan butiran tersebut akan jatuh ke permukaan bumi.
Itulah proses hujan yang sederhana.
Kemudian, saat air yang terjatuh tersebut bercampur dengan karbondioksida dari udara sekitar, maka membuatnya sedikit asam dan bahkan mampu mengikis batuan.
Selain itu juga air hujan juga dapat memecah mineral dan ion yang ada pada batuan.
Kandungan mineral dan ion tersebut nantinya akan terbawa oleh aliran sungai hingga akhirnya menuju laut.
Lalu mineral dan ion tersebut menumpuk maka dapat menyebabkan rasa asin, sehingga itulah yang membuat air laut terasa asin.
Melalui cairan hidotermal
Sumber rasa asin pada air laut selanjutnya adalah adanya cairan hidrotermal yang berasal dari ventilasi di dasar laut.
Perlu diketahui bahwa di dasar laut itu, terdapat semacam retakan yang berbentuk layaknya ventilasi.
Adanya ventilasi di dasar laut tersebut menyebabkan air laut merembes hingga ke dasar laut, kemudian dipanaskan oleh magma yang berasal dari inti Bumi.
Ketika mendapatkan pemanasan vulkanis (karena besar dari inti Bumi) tersebut, maka akan terjadi reaksi kimia.
Baca Juga: 5 Jenis Sumber Air Berdasarkan Asal serta Kegunaannya, Apa Saja?
Reaksi kimia tersebut berupa air akan melepaskan oksigen, sulfat, magnesium, dan mineral lainnya, kemudian menambah ion atau kandungan garam pada air lautnya.
Maka dari itu, kandungan garam pada air laut akan bertambah, hingga menyebabkan air laut terasa sangat asin.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar