Marah dan menangis bisa jadi karena reaksi emosional sekunder, yang paling umum terhadap kemarahan adalah depresi dan kecemasan.
Saat muda, kita mungkin diberitahu bahwa kemarahan bersifat korosif dan mengancam renggangnya hubungan antar individu.
Karena itu, kita berusaha keras untuk melindungi orang lain dari kemarahan kita dengan menahan emosi tersebut hingga akhirnya menangis karena depresi atau cemas berlebihan.
Kondisi ini jika dibiarkan akan membuat seseorang cenderung menanggung beban dari emosi-emosinya dan tidak berani mengungkapkan perasaannya.
Menangis saat marah adalah hal yang normal.
Biasanya, tindakan ini dilakukan secara sadar atau tidak sadar akibat agresi, depresi, hingga perasaan cemas yang berlebihan.
3. Dalam Situasi Tidak Adil
Biasanya anak-anak menangis dan marah karena perasaan situasi yang tidak adil.
Tapi hal ini bukan hanya kepada anak-anak saja, orang dewasa juga pernah melakukan hal itu karena merasakan dirugikan atau dikhianati oleh seseorang dan hingga kesal.
Apa yang kita rasakan perlu dicarikan jalan keluarnya.
Saat kamu merasakan emosi ini dengan begitu kuat, maka akan lebih sulit untuk memendam perasaan. Itu sebabnya kemarahan sering disertai air mata.
Baca Juga: Jawab Pertanyaan: Kenapa Manusia Menangis Ketika Mereka Bersedih?
Untuk mengendalikan kedua emosi ini, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, yaitu:
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,alodokter |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar