GridKids.id - Kids, kita akan membahas tentang informan dan key informan.
Orang-orang yang memberikan informasi kepada peneliti disebut informan.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), informan merupakan orang yang memberi informasi.
Bisa juga diartikan bahwa informan adalah orang yang menjadi sumber data dalam penelitian atau narasumber.
Adapun definisi informan penelitian menurut para ahli, antara lain:
1. Sukandarumidi (2002)
Pengertian informan penelitian adalah orang-orang yang bisa memberikan informasi.
Di mana informan penelitian tersebut bisa berupa orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat keadaannya diteliti.
2. Sugiyono (2010)
Pengertian informan penelitian adalah narasumber yang merujuk pada seseorang yang paham terkait dengan objek penelitian serta mampu memberikan penjabaran tentang topik penelitian yang diangkat.
Informan ini sendiri dapat ditentukan sesuai dengan keinginan, meski demikian setidaknya ada pembagian informan, khususnya pada penelitian sosial.
Baca Juga: Pengertian Wawancara: Unsur dan Etikanya, Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP
Jenis Informan Penelitian
Informan dalam penelitian dapat dibagi dalam beberapa macam, yakni:
a. Informan Kunci, merujuk pada peran paling penting dalam proses pengumpulan data dan verifikasi data penelitian.
Dalam hal ini misalnya saja Pendiri Partai Politik.
b. Informan Utama, senantiasa merujuk pada peran seseorang dalam memberikan penjelasan terkait topik penelitian tapi tidak berfungsi dalam verifikasi data. Contohnya, pengurus partai politik
c. Informan Pendukung (Tambahan), bisanya dibutuhkan dalam proses penelitian untuk tambahan data yang diperlukan.
Misalnya saja seseorang yang menyukai partai politik tersebut.
Sedangkan key informan merupakan seseorang yang paling bisa menguatkan sumber data dalam penelitian.
Key informan atau informan sebagai subjek daripada penelitian adalah orang yang akan digali informasi yang berkaitan dengan penelitian untuk melakukan cross-check data.
Biasanya, key informan diambil dari orang yang paling berpengaruh di wilayah penelitian, yang sudah dipastikan bisa memberi informasi detail dan akurat.
Baca Juga: Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Konflik, Sosiologi Kelas 11
Cara menemukan dan contohnya
Dikutip dari buku Metodologi Penelitian (2018) karya Nur Sayidah, menurut Bungin, ada 3 cara menemukan informan dan key informan, yaitu:
a. Prosedur purposif
Produser purposif adalah proses pengelompokan informan sesuai kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian.
Jumlah informan sangat tergantung waktu dan ketersediaan orang.
Prosedur purposif mempertimbangkan informan atas tujuan tertentu.
Kelompok yang dihasilkan terbagi atas orang yang terlibat langsung dengan masalah penelitian maupun hanya sebatas saksi mata yang mengetahui.
Cara ini sering diaplikasikan dalam menemukan key informan, karena langsung terlihat siapa yang paling menonjol di antara hasil pengelompokan.
Contoh: pada lingkungan fakultas, ada masalah yang sedang terjadi, dekan menjadi orang yang selalu menerima laporan untuk membantu mengatasi masalah.
Dalam hal ini, dekan dan orang-orang yang terlibat dapat menjadi key informan.
Sedangkan informan diambil dari karyawan fakultas yang dipastikan juga mengetahui masalahnya.
Baca Juga: Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Wawancara, Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Tema 4
Seorang peneliti mengamati fenomena tumpukan sampah yang menyebabkan wabah penyakit.
Subyek penelitian pada kasus tersebut adalah warga yang terkena wabah penyakit.
Dalam hal ini, dekan dan orang-orang yang terlibat dapat menjadi key informan.
Sedangkan informan diambil dari karyawan fakultas yang dipastikan juga mengetahui masalahnya.
Seorang peneliti mengamati fenomena tumpukan sampah yang menyebabkan wabah penyakit.
Subyek penelitian pada kasus tersebut adalah warga yang terkena wabah penyakit.
b. Prosedur kuota
Prosedur kuota berarti peneliti menentukan secara spesifik jumlah informan beserta kriterianya.
Contoh: Di wilayah rumah sakit, ada pasien penderita skizofernia.
Untuk mengambil data, seorang informan harus mempertimbangkan kuotanya.
Pasien laki-laki berjumlah satu, maka pasien perempuannya juga satu.
Baca Juga: Pengertian Wawancara: Unsur dan Etikanya, Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP
Hal ini dilakukan agar data yang dihasilkan seimbang.
Prosedur Snowball
Biasa juga disebut prosedur networking.
Dalam cara ini, peneliti menjalin relasi dengan informan yang ditemukan untuk memperoleh informan rahasia.
Hal ini agar hasil penelitian lebih rinci juga lengkap.
Contoh: Dalam kasus jual beli barang berbahaya, peneliti dapat menjalin relasi dengan polisi agar bisa sampai pada pelaku penjualan, demi mendapat informasi yang tidak bisa didapatkan orang lain.
Dikutip dari buku Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan (2006) oleh Suwardi Endraswara, banyak sedikitnya informan memengaruhi informasi yang dihasilkan.
Hal ini tergantung dari cara memilih informan yang baik dan memadai, juga dari bagaimana cara peneliti menggali informan lewat pertanyaan yang ada.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar