GridKids.id - Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan kesayangan manusia yang dikenal setia dan ramah.
Anjing bahkan bisa dilatih jadi emotional support animal yang bisa meringankan gejala kecemasan, phobia, dan depresi yang dialami seseorang.
Anjing sebagai hewan peliharaan sangat dekat dan memeroleh atensi dari tuan atau pemiliknya setiap waktu.
Hal ini juga coba dibalas dan ditunjukkan dengan bersikap penurut dan bermanja atau menunjukan sikap manis pada pemiliknya.
Anjing termasuk hewan yang digolongkan sebagai hewan cerdas karena bisa memahami perintah atau perkataan yang disampaikan oleh manusia.
Ilmuwan juga aktif berusaha membuktikan kebenaran pendapat ini dengan melakukan sebuah percobaan yang dikenal dengan unable vs unwilling paradigm.
Metode yang dipublikasikan dalam Jurnal Scientific Reports ini dilakukan untuk mengetahui apakan anjing punya cara berpikir untuk memahami kondisi mental manusia.
Pertanyaan besar yang jadi fokus penelitian adalah mengungkap apakah hewan punya teori pikiran.
Nah, untuk mengungkapkan hal ini ada metode yang diterapkan berupa pemberian hadiah.
Hadiah enggak akan diberikan jika anjing melakukan sesuatu secara sengaja (enggak mau melakukan) atau secara enggak sengaja (enggak bisa melakukannya).
Anjing akan diminta menilai apa manusia secara sengaja enggak mau memberikan camilan untuk mereka.
Baca Juga: Akrab dengan Manusia, Apa yang Membuat Anjing Marah? #AkuBacaAkuTahu
Eksperimen Unable vs Unwilling Paradigm
Dilansir dari laman vice.com, penelitian ini sebelumnya sudah menerapkan paradigma berpikir ini pada beberapa objek makhluk hidup lainnya, seperti bayi manusia, simpanse, monyet capuchin, kera Tonkean, dan kuda.
Percobaan pada anjing ini dibagi menjadi tiga skenario yang semuanya terhalang oleh sekat pemisah transparan atau tembus pandang.
Seorang penguji perempuan bertugas menangani 51 ekor anjing dari berbagai ras dan usia (27 betina dan 24 sisanya jantan).
Skenario "unwilling" dijalankan ketika penguji menawarkan makanan pada anjing lewat celah sekat.
Pemberian makanan ini enggak benar-benar diberikan melainkan ditarik kembali sambil menyerukan "ha ha!".
Selanjutnya penguji akan mengangkat makanan tinggi-tinggi makanan supaya anjing bisa melihat namun enggak bisa meraihnya.
Sedangkan skenario "Unable" akan mendorong penguji untuk memberikan makanan lewat celah-celah sekat namun makananya akan jatuh ke sisi lain sambil berseru "ups!" karenanya.
Lalu pada situasi "Unable - blocked", penguji akan berseru "oh!" karena enggak berhasil memberi makan anjing akibat tertutupnya celah.
Tiga skenario ini bertujuan untuk melihat seperti apa reaksi anjing terhadap ketiga situasi ini.
Hasil dari percobaan ini mengungkapkan bahwa anjing menunjukkan reaksi berbeda tergantung seperti apa tindakan dan respon manusia padanya.
Baca Juga: Apakah Anjing Bisa Mengerti Ucapan Manusia? #AkuBacaAkuTahu
Uniknya anjing akan menunggu untuk waktu yang lama ketika sedang dalam skenari "Unwilling".
Anjing akan melewati sekat dan menghampiri penguji ketika sadar enggak akan dapat camilan atau treats.
Anjing yang sedang diuji akan duduk tenang, tiduran, atau mengibaskan ekor sebagai bentuk bersikap baik.
Hewan ini mengerti bahwa mereka enggak akan diberi makanan, namun bisa jadi jika bersikap manis dan baik ada kemungkinan manusia akan memberikan mereka camilan.
Pada skenario lain, anjing juga cenderung menunjukkan respon sebagaimana sikap manusia terhadap mereka.
Penelitian dengan skenario yang hampir mirip ini disebut bisa menunjukkan bahwa anjing adalah hewan yang sangat sensitif dan istimewa,
Hal ini dibuktikan dari kemampuan hewan ini memahami intensi manusia yang berinteraksi dengan mereka.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar