GridKids.id - Pada pembahasan materi kelas 5 SD tema 7, kita akan belajar tentang gerak tari tunggal, berpasangan, dan juga kelompok.
Di dalam materinya terdapat pertanyaan, apa perbedaan antara karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok?
Untuk menjawab pertanyaannya, kamu harus membaca isi materinya seperti berikut ini!
Kids, seni tari merupakan gerakan berirama yang dilakukan di tempat tertentu secara bersamaan dengan tujuan tertentu.
Tari juga termasuk seni audiovisual yang memperlihatkan gerakan tari dengan iringan musik.
Penampilan gerak tari ini akan terasa lebih indah jika ada iringian musiknya.
Musik dapat mengatur tempo gerak, sebagai pengiring, memberikan suasana, dan sebagai ilustrasi untuk mempertegas ekspresi gerak.
Keindahan gerak tari juga dapat dilihat dari pola lantai saat penari memperagakan gerak tari.
Berikut penjelasan lengkapnya!
Apa perbedaan bentuk karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok?
- Pada karya seni tari tunggal, penari yang menari dari seni tari tersebut berjumlah satu orang saja.
Baca Juga: 4 Jenis Tarian Berdasarkan Jumlah Penari dan Contohnya, Apa Saja?
Salah satu kelebihan tari tunggal adalah seorang penari dalam tarian itu memiliki kebebasan untuk berekspresi menggambarkan tokoh tertentu.
Contoh tari tunggal di Indonesia, seperti Tari Gatotkaca, Tari Gambir Anom, Tari Panji Semirang, Tari Kancet Lasan, hingga Tari Jaipong.
- Pada karya seni tari berpasangan, penari yang melakukan tarian ini berjumlah dua orang atau berpasangan.
Tari berpasangan ini bisa dibawakan oleh dua penari laki-laki, dua penari perempuan, maupun dua penari perempuan dan laki-laki.
Sebagian gerakan yang ditampilkan biasanya berlainan satu sama lain, tetapi membentuk satu kesatuan utuh yang padu.
Contoh tari berpasangan di Indonesia seperti Tari Payung, Tari Bambangan Cakil, Tari Legong, Tari Yosim, hingga Tari Bedhaya Ketawang.
- Kalau seni tari kelompok, umumnya ditampilkan oleh lebih dari dua orang penari atau satu kelompok.
Dalam tarian ini, setiap penari bisa memiliki gerakan dan kostum yang beragam.
Meski begitu, tarian ini tetap mempertimbangkan sisi estetika sesuai ruang yang digunakan beserta fungsi penyajian tarinya.
Beberapa contoh tari kelompok yang ada di Indonesia seperti Tari Piring, Tari Saman, Tari Kecak, Tari Gambyong, hingga Tari Serimpi.
Baca Juga: Sejarah Tari Jaran Kepang, Tarian dengan Gaya Ritmis Kemiliteran
Pola lantai karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok
Pola lantai adalah suatu formasi yang digunakan oleh seorang penari dalam suatu pementasan karya seni tari.
Setiap tarian, baik tari tunggal, tari berpasangan, maupun tari kelompok pastilah memiliki pola lantai.
Pola lantai dari karya tari tunggal dapat dilihat dari garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari pada saat melakukan gerak tari.
Apabila penari bergerak secara lurus, maka pola lantai yang terbentuk adalah pola lantai gerak lurus.
Jika penari bergerak memutari ruang pementasan ketika menari, maka pola lantai yang terbentuk adalah pola lantai garis lengkung.
Pola lantai pada tari berpasangan juga bisa terbentuk dari arah gerak penari dan juga formasi yang dibentuk oleh penarinya.
Pada tari berpasangan sering menggunakan pola lantai lurus, melengkung, lingkaran apabila pasangannya lebih dari dua pasang.
Pola lantai tari berkelompok bisa sangat luas, mulai dari pola lantai garis lurus hingga garis lengkung dalam formasinya.
Meski begitu, tari berkelompok umumnya menggunakan pola lantai lurus.
Nah, itu dia perbedaan antara karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok.
Pertanyaan: Apa itu seni tari? |
Petunjuk: Cek di halaman 1 |
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar