Pertama, menjamin keamanan objek dari klaim pihak ketiga.
Kedua, menjamin objek yang dijual tak memiliki cacat.
Nah, retur adalah sebuah konsep yang erat dengan poin kedua.
Retur bisa dilakukan apabila poin kedua dalam proses jual beli tak terpenuhi.
Misalnya adalah barang yang dibeli datang dengan keadaan rusak.
Selain itu, barang datang dengan keadaan yang tak lengkap.
Jika hal itu terjadi, maka kita sebagai pembeli bisa melakukan retur ya, Kids.
Prosesnya adalah dengan mengembalikan barang yang telah dibeli.
Jadi, retur adalah proses pengembalian barang kepada penjual karena obyek ternyata memiliki cacat.
Biasanya, retur bisa dilakukan dengan penggantian barang baru.
Baca Juga: Faktor Penyebab Terjadinya Permasalahan Sosial, Sosiologi Kelas XI SMA
Selain itu, retur juga bisa dilakukan dengan mengganti rugi uang.
Itulah pengertian dan contoh dari retur ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Gramedia Blog |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar