GridKids.id - Kesenjangan ekonomi dapat terjadi karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial yang besar antara kelompok pendapatan tinggi dengan kelompok pendapatan rendah.
Sekarang kita akan membahas faktor-faktor penyebab kesenjangan ekonomi.
Dalam materi Ekonomi IPS Kelas 11 SMA, terdapat materi faktor-faktor penyebab terjadinya kesenjangan ekonomi.
Kesenjangan ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di masyarakat.
Kondisi tidak seimbang ini yang terjadi di masyarakat berdasarkan aspek ekonomi, dimana aspek ekonomi dapat terlihat dari tidak seimbangnya pendapatan masyarakat.
Di satu daerah bisa terdapat kelompok masyarakat yang memilki pendapatan yang sangat tinggi dan ada juga kelompok masyarakat yang memilki pendapat di atas rata-rata hingga pendapatan yang rendah.
Tentu saja ini menyebabkan ketimpangan ekonomi. Sebab besarnya kesenjangan finasial kelompok pendapatan tinggi dan yang rendah berbeda.
Karena itu kesenjangan ekonomi dapat memicu timbulnya kemiskinan di masyarakat.
Penyebab kesenjangan ekonomi karena terjadi perbedaan yang mencolok antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah.
Ketimpangan ekonomi ini mengakibatkan ketidakadilan dan kedudukan di lingkungan masyarakat.
Baca Juga: Materi PKn Kelas 9 SMP: Upaya Menyelesaikan Kesenjangan Sosial di Masyarakat
Perbedaan mencolok ada pada kemampuan finansial dan status sosial masyarakat yang tinggal di lingkungan tertentu.
Bentuk ketimpangan sosial ini, membuat masyarakat kelas bawah sulit mendapatkan akses hasil pembangunan sampai pendidikan.
1. Kondisi Demografis
Kondisi demograi berkaitan dengan kependudukan. Kondisi penduduk di satu daerah dengan daerah lainnya tentulah berbeda, baik itu dari segi jumlah, komposisi, dan persebaran.
Kondisi penduduk yang semakin beragam antara penduduk di perkotaan dan di pedesaan tentu saja akan menghasilkan masalah yang semakin kompleks.
Persebaran penduduk juga menjadi masalah, di mana persebaran tidak merata.
Contohnya, karena merasa Pulau Jawa memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, maka banyak masyarakat yang pergi mencari pekerjaan di Pulau Jawa sehingga terjadi persebaran penduduk yang cenderung hanya terpusat di Pulau Jawa.
2. Pendidikan
Pendidikan termasuk faktor penyebab kesenjangan sosial, karena pendidikan bisa meningkatkan status dan mobilitas sosial.
Majunya suatu negara dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki.
Baca Juga: Upaya-Upaya yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Kesenjangan Sosial dalam Masyarakat
Di Indonesia, fasilitas pendidikan belum merata dilihat dari segi kualitas dan mutu pendidikan.
3. Pendapatan yang Tidak Merata
Tingkat pendapatan atau upah di setiap daerah berbeda-beda.
Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi sebab masyarakat di daerah perkotaan atau daerah industri akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat di daerah pedesaan.
Tingkat pendapatan ini akan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup dari setiap individu.
4. Pembangunan yang Tidak Merata
Pembangunan yang merata merupakan salah satu langkah negara untuk mengurangi kesenjangan ekonomi.
Salah satu contoh bentuk pembangunan yang dilakukan pemerintah adalah pembangunan infrastruktur.
Jika pembangunan infrastruktur dilakukan dengan baik, maka ketercapaian pembangunan ekonomi yang merata akan lebih mudah dicapai.
Apabila pembangunan infrastruktur dilakukan dengan merata, maka masyarakat di setiap wilayah dapat melakukan kegiatan ekonomi dengan eisien.
5. Kurangnya Lapangan Kerja
Selain pendidikan, lapangan kerja juga mempengaruhi perekonomian dan kesenjangan sosial.
Baca Juga: Menjawab Pertanyaan
Sempitnya lapangan kerja bisa meningkatkan jumlah pengangguran di sebuah negara.
Penyebab pengangguran diakibatkan karena rendahnya kualitas SDM, kurangnya jumlah lapangan kerja, angkatan kerja makin tinggi, tidak berani membuat lapangan kerja sendiri.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar