GridKids.id - Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman dan kekayaan budaya yang sangat menarik dan penuh filosofi.
Tiap suku-suku yang ada di Indonesia memiliki tradisi dan kebudayaannya sendiri, hal ini biasanya akan ditampilkan atau ditunjukkan lewat parade festival kebudayaan.
Festival kebudayaan menjadi salah satu cara untuk mewujudkan kolaborasi budaya untuk memperkuat identitas bangsa.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa bentuk festival kebudayaan khas Indonesia, di antaranya:
Festival Kebudayaan Indonesia
1. Tradisi Pasola, Sumba
Tradisi ini merupakan tradisi perang khas Sumba, Nusa Tenggara Timur, berupa permainan ketangkasan antar pemain.
Tradisi Pasola merupakan permainan melempar lembing kayu sambil menunggang kuda.
Pasola adalah bagian dari serangkaian upacara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Sumba yang menganut agama Marapu, agama lokal di Sumba.
Permainan ini akan diadakan di empat kampung di kabupaten Sumba Barat, yaitu Gaura, Kodi, Lamboya, dan Wonokaka.
Tradisi Pasola biasanya diselenggarakan bergilir di empat kampung antara bulan Februari hingga bulan Maret tiap tahunnya.
2. Karapan Sapi, Madura
Karapan sapi adalah loma pacuan sapi yang terkenal berasal dari Pulau Madura.
Karapan sapi melombakan sepasang sapi yang menarik kereta kyu tempat joki pengendali sapi berada.
Trek karapan sapi yang dilombakan sepanjang 100 meter, diselenggarakan antara bulan Agustus dan September tiap tahunnya.
Final pertandingan karapan sapi akan diadakan pada akhir bulan September di bekas karesidenan Pemekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden.
3. Fahombo, Nias
Fahombo atau Hombo Batu adalah olahraga tradisional suku Nias.
Fahombo juga merupakan ritual kedewasaan untuk pemuda Nias yang harus dilalui oleh para pemuda-pemuda setempat.
Para pemuda akan menggunakan busana pejuang khas masyarakat Pulau Nias.
Busana ini menunjukkan kesiapan mereka untuk bertempur dan mengambil tanggung jawab sebagai laki-laki yang sudah dewasa.
Festival Fahombo mengharuskan para pesertanya untuk melompati susunan bangunan batu setinggi dua meter.
Baca Juga: Nilai-Nilai yang Ingin Ditanamkan Para Leluhur Suku Nias dari Kegiatan Lompat Batu
4. Grebeg Maulud, Daerah Istimewa Yogyakarta
Grebeg Maulud diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal.
Pada festival ini akan dipersiapkan gunungan yang akan diarak di tengah-tengah kota.
Gunungan yang dibuat berupa gunungan sayuran dan hasil bumi yang melambangkan kemakmuran dan kekayaan tanah Mataram.
5. Festival Erau Kertanegara, Kalimantan Timur
Festival Erau merupakan tradisi tahunan kota Tenggarong, Kutai Kertanegara.
Nama Erau diambil dari bahasa Kutai yaitu Eroh yang berarti ramai, riuh, ribut, dan suasana yang penuh sukacita.
Pada masa lampau, festival Erau diselenggarakan oleh istana sebagai bentuk pengingat akan kejayaan kerajaan Kutai.
Namun, setelah kejayaan kerajaan Kutai berakhir membuat festival Erau diambil alih oleh pemerintah sebagai bentuk perayaan hari jadi kota Tenggarong.
Dalam festival ini banyak sekali sajian dan pemandangan kembang api raksasa yang memeriahkan festival rakyat ini.
Itulah beberapa contoh festival kebudayaan berbagai suku dan tradisi di Indonesia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar