GridKids.id - Kali ini kita akan membahas tentang bentuk interaksi sosial yaitu asosiatif dan disosiatif.
Kids, seperti yang kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi.
Interaksi sosial ini sudah pasti dialami oleh setiap manusia dan akan selalu terjadi tanpa henti.
Proses interaksi sosial menjadi salah satu obyek kajian yang mana, sosiolog dapat melihat peran dan inteaksi individu dalam kelompok.
Pengertian Interaksi Sosial
Menurut Encep Sudirjo dan Muhammad Nur Alif dalam buku Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak (2021), berikut pengertian interaksi sosial:
"Interaksi sosial adalah hubungan antara individu yang satu dan lainnya, di mana mereka bisa saling memengaruhi satu sama lain."
Hubungan itu dapat terjalin di antara individu dengan individu, antarkelompok, maupun antara individu dengan kelompok.
Bentuk interaksi sosial juga terbagi menjadi dua yaitu asosiatif dan disosatif, berikut penjelasannya!
Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif merupakan hubungan sosial yang mengarah pada kerja sama.
Baca Juga: 6 Faktor Pendorong Interkasi Sosial yang Terjadi di Masyarakat
Jadi, bentuk interaksi sosial ini bersifat positif, terutama untuk penyelesaian masalah.
Proses ini ditujukan untuk kerja sama atau lebih mengarah ke persatuan. Interaksi sosial asosiatif ini meliputi:
1. Akulturasi
Adalah proses yang timbul jika suatu kelompok dihadapkan pada unsur dari kebudayaan asing hingga akhirnya diterima tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
2. Kerja sama
Adalah usaha bersama antarindividu dalam kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang ingin diraih.
3. Akomodasi
Merupakan proses di mana individu berusaha menyesuaikan diri dalam kelompok, guna mengatasi ketegangan yang ada.
4. Asimilasi
Merupakan usaha untuk mengurangi perbedaan yang ada di antara beberapa orang atau kelompok demi tercapainya tujuan bersama.
Interaksi Sosial Disosiatif
Baca Juga: Konsep Tindakan Sosial Menurut Max Weber dan Jenis-Jenis Tindakannya
Interaksi sosial disosiatif merupakan interaksi yang lebih mengarah kepada perpecahan.
Interaksi ini bersifat negatif karena dapat merenggangkan persatuan dan solidaritas kelompok.
Interaksi sosial disosiatif ini meliputi:
1. Pertentangan
Bentuk interaksi sosial di mana individu atau kelompok berupaya mencapai tujuannya dengan menentang atau mengancam pihak lawan.
2. Persaingan
Perjuangan individu atau kelompok untuk meraih kemenangan atau hasil kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik.
3. Kontravensi
Bentuk interaksi sosial yang ditandai dengan ketidakpastian pribadi seseorang, dan perasaan tak suka yang disembunyikan.
Nah, itu dia penjelasan tentang bentuk interaksi sosial asosiatif dan disosiatif.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar